Pelatih Mali U-22, Fousseni Diawara, mengakui bahwa laga uji coba kedua melawan Timnas Indonesia U-22 menjadi tantangan besar bagi timnya. Meski pada pertemuan pertama Mali menang 3-0, Diawara menilai partai kedua memberikan banyak pelajaran berarti karena Indonesia tampil lebih agresif dan disiplin. Berlaga di Stadion Pakansari, Cibinong, Selasa (18/11/2025), Indonesia menunjukkan semangat bertanding yang tinggi. Mali sempat unggul lebih dulu melalui gol Sekou Kone pada menit ke-12 lewat skema serangan cepat, namun Garuda Muda mampu tetap solid. Indonesia kemudian menyamakan skor di menit ke-38 lewat Mauro Zijlstra, yang mencetak gol perdananya untuk Timnas setelah resmi menjadi WNI pada Agustus. Gol tersebut berawal dari umpan Hokky Caraka, yang berhasil diselesaikan Zijlstra dengan melewati satu pemain belakang sebelum menembak ke gawang. Memasuki babak kedua, Rafael Struick membawa Indonesia berbalik unggul pada menit ke-52 setelah menerima umpan dari Raca Cahyana. Mali kembali menyamakan kedudukan melalui gol kedua Sekou Kone di menit ke-70. Laga berakhir 2-2, dengan Indonesia memperlihatkan permainan lebih hidup, pressing yang agresif, serta penyelesaian yang lebih baik bila dibandingkan pertemuan pertama. Keputusan Indra Sjafri memainkan Daffa Fasya sebagai kiper utama terbukti tepat. Penjaga gawang Borneo FC itu tampil impresif dengan sejumlah penyelamatan penting yang menggagalkan peluang Mali. Diawara mengaku puas meski timnya mendapat tekanan lebih besar. Menurutnya, duel ini menjadi pengalaman berharga bagi Mali sekaligus menjadi bukti perkembangan signifikan Indonesia U-22 dalam persiapan menuju SEA Games 2025.
02:33
05:00
15:13
05:32
05:06
01:10
02:13
05:00
01:31
01:29