Tak banyak yang menyangka, Andre Onana kiper yang dulu sering jadi bahan ejekan saat berseragam Manchester United --- kini menjelma menjadi idola baru di Turki. Penjaga gawang asal Kamerun berusia 29 tahun itu tampil memukau bersama Trabzonspor, memikat hati para penggemar lewat penampilan solidnya di Super Lig. Perjalanan Onana bisa disebut sebagai kisah kebangkitan yang menginspirasi. Setelah masa sulit di Inggris, di mana ia kerap dikritik karena kesalahan fatal dan kehilangan tempat utama, Onana menemukan momentum baru di Turki. Sejak bergabung dengan Trabzonspor, performanya meningkat drastis --- dari pemain yang diragukan, kini menjadi simbol ketenangan dan kepercayaan diri di bawah mistar. Penampilan terbaiknya salah satunya terlihat saat Trabzonspor menang 2-0 atas Eyupspor pada pekan ke-10 Super Lig. Onana mencatat empat penyelamatan penting dengan akurasi umpan mencapai 86 persen, menunjukkan kualitas distribusi bola yang dulu membuatnya terkenal di Ajax. Berkat kontribusinya, Trabzonspor kini berada di posisi kedua klasemen sementara dengan 23 poin, terpaut lima angka dari Galatasaray di puncak. Di negeri yang dikenal dengan fanatisme sepak bolanya, Onana kini mendapat tempat istimewa. Para fans Trabzonspor menjulukinya "The Wall" tembok hidup yang menjadi benteng terakhir klub biru marun tersebut. Ia bukan hanya tampil gemilang di lapangan, tapi juga memperlihatkan keteguhan mental dan profesionalisme yang membuatnya dicintai. Dari sosok yang dulu diserang kritik, Onana kini menjadi simbol penebusan dan keteguhan karakter. Ia kembali menikmati sepak bola, tumbuh menjadi pemimpin di ruang ganti, serta menjadi panutan bagi pemain muda Trabzonspor. Salah satu momen terbaiknya tercipta saat melawan Gaziantep pada 21 September lalu. Onana keluar dari kotak penalti dan mengirim umpan panjang akurat ke Paul Onuachu yang langsung menuntaskannya menjadi gol. Aksi itu membuatnya dijuluki bukan sekadar kiper, tetapi juga "motor permainan Trabzonspor." Kini, manajemen Trabzonspor berencana memperpanjang masa baktinya. Namun, status Onana yang masih dipinjam dari Manchester United hingga Juni 2026 tanpa opsi pembelian membuat langkah itu tidak mudah. Untuk mempermanenkannya, klub harus memecahkan rekor transfer mereka yang belum pernah melewati 8 juta dolar AS. Meski demikian, performa apik Onana membuat semua pihak sepakat bahwa ia layak diperjuangkan. Bagi sang kiper, fokusnya sederhana: terus membuktikan bahwa masa suramnya di Inggris hanyalah bagian dari perjalanan menuju puncak karier yang lebih matang dan berkelas.
15:13
05:32
05:06
01:10
01:09
02:13
05:00
01:31
01:29
02:11