VIDEO: Kisah Pemuda Penyandang Disabilitas di Banyuwangi Melukis Sketsa secara Otodidak

VIDEO: Kisah Pemuda Penyandang Disabilitas di Banyuwangi Melukis Sketsa secara Otodidak

Keterbatasan fisik tidak menjadi halangan untuk berkarya, seperti yang dibuktikan seorang pelukis difabel di Banyuwangi, Jawa Timur.

Pria 23 tahun yang tak memiliki jari tangan tersebut, mampu melukis sketsa wajah mirip dengan aslinya. Karyanya pun kini semakin dikenal banyak orang, setelah aktivitas melukisnya diunggah di media sosial. Berikut video inspiratifnya pada program Fokus, 2 Oktober 2020.

Dalam cuplikan video di media sosial berdurasi 19 detik ini, menunjukkan aktivitas melukis sketsa wajah sepasang kekasih dengan teknik pointilis. Yakni teknik lukis dengan titik-titik, hingga membentuk sebuah obyek yang begitu indah.

Uniknya, sang pelukis ternyata seorang penyandang disabilitas yang tak memiliki jari jemari. Ya, pelukis muda berbakat ini adalah Achmad Riski Fauzi, warga Banyuwangi, Jawa Timur.

Dengan keterbatasan fisik yang dimiliki, tak menyurutkan semangatnya untuk berkarya di studio lukis sederhana, di Jalan Karimun Jawa No 16, Kelurahan Lateng.

Selain teknik pointilis, Riski juga mahir melukis sketsa wajah dengan teknik linear, yakni teknik menggambar obyek dengan pola goresan-goresan pena. Teknik melukis ini didapat secara otodidak. Yakni dari kegemaran mencorat-coret tembok rumahnya dengan gambar-gambar kartun sewaktu dirinya kecil dulu.

Kini pesanan lukisan sketsa wajah pun semakin banyak. Publik figur hingga tokoh-tokoh nasional pun pernah ia gambar yang hasilnya sangat mirip dengan aslinya.

"Saya memanfaatkan waktu yang tadinya itu bukan passion Riski di SMK itu, kemudian Riski memanfaatkan teknologi yaitu ada internet, jadi Riski belajar lagi perihal menggambar supaya lebih baik, karyanya itu dari internet," uar Achmad Riski Fauzi, Pelukis Difabel.

Dari hobi melukis ini, Riski sudah bisa mandiri. Hasil penjualan karya lukisnya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Satu lukisan sketsa wajah, ia jual Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu, tergantung besar kecilnya ukuran lukisan. Ia berharap, semangat berkarya bisa menjadi inspirasi banyak orang tanpa harus memandang keterbatasan fisik.

Ringkasan

Oleh Didi N pada 05 October 2020, 17:00 WIB

Video Terkait

Spotlights