logo
Video Terbaru
  • HOME
  • NEWS
  • SHOWBIZ
  • BOLA
  • HEALTH
  • BISNIS
  • CITIZEN6
  • GLOBAL
  • TEKNO
  • LIFESTYLE
  • OTOMOTIF
  • REGIONAL
logo
  • Home
  • News
  • Showbiz
  • Bola
  • Health
  • Bisnis
  • Citizen6
  • Global
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Regional
logoTrustworthyIFCN
KontakRedaksiDisclaimerKode EtikPedoman Media SiberSitemapForm PengaduanTentang KamiKarirMetode Cek FaktaHak Jawab dan Koreksi Berita
  • Liputan6
  • Merdeka
  • Bola.com
  • Bola.net
  • Fimela
  • Kapanlagi.com
  • Brilio
Connect with us

Copyright © 2025 Liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.

VIDEO: Mencicipi Lezatnya Kaldu Kokot Melegenda Asal Pamekasan

News11 April 2021
L
OlehLiputan6
Diperbaharui 22 Sep 2025, 22:22 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2021, 17:50 WIB
Copy Link
Batalkan

Selain karapan sapi, Pulau Madura juga dikenal kulinernya yang melegenda dan nikmat, karena kaya akan rempah. Salah satunya yakni, kaldu kokot, kuliner khas pamekasan berbahan utama kaki sapi ini dijamin bisa memanjakan lidah. Seperti apa nikmatnya kaldu kokot ini....? Berikut liputannya untuk Anda, pada Liputan6, (7/4/2021). Madura menyimpan kuliner khas dan melegenda, yang dijamin bisa menggoyang lidah bagi yang mencicipinya. Salah satunya kuliner kaki sapi, atau yang lebih dikenal dalam Bahasa Madura kaldu kokot di warung Paggun Enga' Kelurahan Bugih, Pamekasan. Untuk membuat kuliner ini, pertama, kaki sapi direbus hingga matang. Air hasil rebusan tadi digunakan sebagai kaldu, dan ditambahkan berbagai bumbu rempah. Kikil sapi yang sudah empuk disajikan di piring, kemudian diberi mi, taoge, lontong, lalu disiram dengan bumbu kacang yang sudah diulek halus. Sebagai pelengkap ditambahkan krupuk singkong. Cara menikmati kuliner ini juga tergolong unik, yakni dengan menggunakan sedotan untuk mengambil sumsum dari dalam tulang. Kuliner kaldu kokot ini digemari seluruh lapisan masyarakat, karena rasanya yang gurih dari lemak sumsum tulang sapi. Berpadu dengan kacang dan kaldu dijamin bisa menggoyang lidah siapa saja yang menikmatinya. "Sumsumnya itu yang ada di dalam tulang, biasanya ditusuk dengan sedotan, baru setelah itu disedot, untuk memastikan bahwa semua sumsum itu sudah tersedot, nah ditambahi kuahnya, dan kealamian itulah yang oleh banyak orang dianggap sensasi sendiri, dan menurut saya bukan sensasinya, karena memang enak dimakan," ungkap Badrut Tamam, Penikmat Kaldu Kokot. Maimunah, pemilik warung generasi ketiga ini mengaku, meski lokasinya jauh dari keramaian, namun tetap diserbu pelanggan. Dalam sehari warung kaldu kokot milik Maimunah ini bisa menghabiskan hingga 60 kaki sapi. Satu porsi kaldu kokot dijual dengan harga Rp 15.000 hingga Rp 20.000 tergantung besar kecilnya kaki sapi yang dihidangkan. Jadi jika Anda berkunjung ke Pamekasan, tak lengkap rasanya jika tidak merasakan kelezatan kuliner yang satu ini.

  • liputan6
  • SCTV
  • Liputan6 SCTV
  • Pamekasan
  • Berita Surabaya
  • biro surabaya
  • SCTV Biro Surabaya
  • kaldu kokot
  • news07:13
    Hormat Prabowo Bangga Jaksa Agung Sangar Sikat Habis Penjahat
    News3 hari yang lalu
  • news08:16
    Keras Prabowo Sikat 20 Perusahaan Sawit Nakal Bikin 100 Ribu Rakya Sengsara
    News3 hari yang lalu
  • news07:12
    Jet Pribadi Jatuh dan Tewaskan Panglima Militer Libya | Pos Nataru di Banyuwangi Tampil Unik
    News3 hari yang lalu
  • news02:55
    UMP Jakarta 2026 Naik 6,17 Persen Jadi Rp5,7 Juta
    News3 hari yang lalu
  • news02:54
    Kejutan! Pramono Umumkan UMP Jakarta 2026 Naik 6,17 Persen Menjadi Rp5,729 Juta
    News3 hari yang lalu
  • news08:22
    Prabowo Tak Peduli Sering Ditertawai Bicara Kekuatan Asing Ganggu Indonesia
    News3 hari yang lalu
  • news24:22
    Berapi-api Prabowo Tunjuk-Tunjuk Depan Tumpukan Uang Triliunan: Saya Akan Mati!
    News3 hari yang lalu
  • news09:56
    Jaksa Agung Depan Prabowo Bongkar Pelaku Penyebab Banjir Sumatera
    News3 hari yang lalu
  • news01:27
    Uang Sitaan Rp6,62 Triliun Kerja Satgas PKH Kejagung Diserahkan ke Presiden Prabowo
    News3 hari yang lalu
  • news14:34
    Rais Aam PBNU Buka Suara Soal Pemberhentian Ketum PBNU
    News3 hari yang lalu