logo
Video Terbaru
  • HOME
  • NEWS
  • SHOWBIZ
  • BOLA
  • HEALTH
  • BISNIS
  • CITIZEN6
  • GLOBAL
  • TEKNO
  • LIFESTYLE
  • OTOMOTIF
  • REGIONAL
logo
  • Home
  • News
  • Showbiz
  • Bola
  • Health
  • Bisnis
  • Citizen6
  • Global
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Regional
logoTrustworthyIFCN
KontakRedaksiDisclaimerKode EtikPedoman Media SiberSitemapForm PengaduanTentang KamiKarirMetode Cek FaktaHak Jawab dan Koreksi Berita
  • Liputan6
  • Merdeka
  • Bola.com
  • Bola.net
  • Fimela
  • Kapanlagi.com
  • Brilio
Connect with us

Copyright © 2025 Liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.

VIDEO: IRT Tawarkan Ginjal di Media Sosial Akibat Terbelit Utang

News25 Maret 2021
L
OlehLiputan6
Diperbaharui 23 Sep 2025, 15:28 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2021, 19:59 WIB
Copy Link
Batalkan

Terbelit hutang, seorang ibu rumah tangga di Lumajang, Jawa Timur, sempat viral menawarkan ginjalnya untuk dijual di media sosial. Namun niatnya tersebut kini terhenti karena mendapat perhatian dari keluarganya. Fahriyatun Naini (37) yang sempat menjadi perbincangan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, karena berniat menjual ginjalnya untuk membayar hutang, mendapat banyak simpati warga. Bahkan beberapa di antaranya ada yang menanyakan harga ginjalnya. Bersama suaminya, Ahmad Dani (46), Naini tinggal di rumah sederhana di Jalan Mayor Kamari Sampurno No 25 Kelurahan Ditotrunan, Lumajang. Rumah berukuran 6x4 meter ini menjadi tempat berteduh keluarga dengan tiga orang anak tersebut. Ibu rumah tangga ini menawarkan ginjalnya, lantaran terbelit hutang. Sedangkan usaha jasa cuci pakaian yang tekuninya sepi dan penghasilan suaminya yang sebagai Satpam tak mencukupi kebutuhan sehari-hari. Berikut seperti dilansir pada Liputan6, (24/3/2021). "Saya jual peralatannya londre, ditawar-tawarkan ndak ada, sedangkan saya butuh buat bayar utang, ndak banyak cuma Rp 2 juta, ndak ada pinjam-pinjam sama yang lain ndak ada, akhirnya kepikiran sampai itu, PKH yang katanya dapat Rp 600 ribu, sebulan, ndak dapat," ungkap Fahriyatun Naini, Warga Ditotrunan. Keluarga Fahriyatun Naini tak menerima bantuan sosial dari pemerintah, mulai dari bantuan pangan non tunai, program keluarga harapan, maupun bantuan sosial lainnya. Sementara Lurah setempat, Sudarwi mengakui bahwa keluarga ini tak masuk dalam daftar penerima bantuan, karena dinilai kurang pro aktif di lingkungannya. "Lepas, tidak pernah komunikasi dengan RT/RW, kan yang tahu RT/RW yang belum dapat, karena saya sudah laporan ke Pak Bupati, semuanya sudah terkirim ini kok ada yang belum dapat, ternyata dia akan menjual ginjalnya, kan saya sebagai lurah harus tahu masalahnya, ternyata ditemukan di RW 2 RT 6," terang Sudarwi, Lurah Ditotrunan. Namun setelah musyawarah dengan warga, Naini akhirnya mengurungkan niatnya menjual ginjal karena akan dibantu keluarganya. Naini berharap adanya bantuan sosial dari pemerintah.

  • liputan6
  • SCTV
  • Liputan6 SCTV
  • lumajang
  • Berita Surabaya
  • biro surabaya
  • SCTV Biro Surabaya
  • menawarkan ginjal
  • Terbelit Hutang
  • news35:40
    Sederet Cara Pemprov Jakarta Antisipasi Pohon Tumbang, Sampai Pakai Alat Canggih
    Newssehari yang lalu
  • news06:01
    Air Surut Perlihatkan Kerusakan Parah Usai Banjir di Padang, Sumatera
    Newssehari yang lalu
  • news05:05
    Tim Penyelamat Berpacu Selamatkan Wilayah Terisolasi Akibat Banjir Sumatra
    Newssehari yang lalu
  • news05:38
    Eksekutif China Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Radioaktif di Cikande
    Newssehari yang lalu
  • news03:31
    Petani Sumatera Terpuruk Akibat Banjir dan Longsor
    Newssehari yang lalu
  • news08:08
    Komisi IV PKS Emosi Singgung Menteri Mundur Depan Raja Juli Usai Banjir Sumatera
    Newssehari yang lalu
  • news05:18
    Banjir Sumatera Kini Renggut Lebih dari 800 Jiwa | Kota di Ukraina Nyaris Dikepung Rusia
    Newssehari yang lalu
  • news06:25
    Komisi IV Tunjuk-Tunjuk Semprot Menteri Raja Soal Banjir Sumatera: Kemana Saja Selama ini!
    News2 hari yang lalu
  • news06:03
    PKB di DPR Keras Kritik Purbaya Imbas Potong TKD Kaltim 73% sampai Teriak "Gak Adil!"
    News2 hari yang lalu
  • news05:34
    Jenderal Rikwanto DPR Buka-bukaan 'Harta Karun' Jadi Incaran Mafia Hukum di Pengadilan
    News2 hari yang lalu