logo
Video Terbaru
  • HOME
  • NEWS
  • SHOWBIZ
  • BOLA
  • HEALTH
  • BISNIS
  • CITIZEN6
  • GLOBAL
  • TEKNO
  • LIFESTYLE
  • OTOMOTIF
  • REGIONAL
logo
  • Home
  • News
  • Showbiz
  • Bola
  • Health
  • Bisnis
  • Citizen6
  • Global
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Regional
logoTrustworthyIFCN
KontakRedaksiDisclaimerKode EtikPedoman Media SiberSitemapForm PengaduanTentang KamiKarirMetode Cek FaktaHak Jawab dan Koreksi Berita
  • Liputan6
  • Merdeka
  • Bola.com
  • Bola.net
  • Fimela
  • Kapanlagi.com
  • Brilio
Connect with us

Copyright © 2025 Liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.

VIDEO: Beternak Cacing Saat Pandemi, Pria Ini Raup Omzet Jutaan Rupiah

News19 Oktober 2020
L
OlehLiputan6
Diperbaharui 18 Sep 2025, 22:45 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2020, 02:36 WIB
Copy Link
Batalkan

Keluar dari tempatnya bekerja, akibat pandemi COVID-19, tidak membuat Bapak dua anak di Madiun, Jawa Timur, berpangku tangan. Dengan modal yang ada, memulai usaha budi daya cacing, jenis lumbricus rubilis. Kini 2 minggu sekali saat panen, ia mendapatkan keuntungan hingga Rp 3 juta. Berikut video pemberitaannya pada Liputan6, 15 Oktober 2020. Beginilah kegiatan sehari-hari Varian Arsyagam Isbandi, mantan pengemudi mobil rental, warga Desa Ngadirejo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun. Setiap pagi, pria 30 tahun ini, merawat cacing di kandang belakang rumahnya. Selain memberi makan, pria yang pernah mengenyam pendidikan hingga sarjana ini, memanen cacingnya. Setiap 2 minggu sekali, Rian panggilan akrabnya, selalu memanen cacing yang biasa digunakan untuk obat typus, maag, dan melancarkan peredaran darah ini. Sekali panen, dari 2 kwintal benih cacing, Rian mampu mendapatkan 36 kilogram cacing besar, dan setelah dikeringkan menjadi 6 kilogram cacing kering, yang dijual seharga Rp 3 juta. Budi daya cacing, Rian jalani sejak Juli lalu saat dirinya diberhentikan dari tempatnya bekerja, sebagai sopir sewa mobil. Bingung hendak usaha apa, Rian mendapat saran kakaknya untuk usaha budi daya cacing. "Budi daya pertama itu memang 2 bulan panen, tapi habis itu, 2 minggu sekali panen lagi, sekali panen kurang lebih 36 kilogram basah, karena saya butuhnya dijual kering, akhirnya saya keringkan itu jadi 6 kilogram, untuk harga sekitaran Rp 500 ribu per kilo, jadi total sekali panen omset sekitar Rp 3 jutaan," Varian Arsyagam Isbandi, Pembudidaya Cacing. Usahanya pun berjalan lancar, hingga ada dua produsen herbal yang mau menampung cacing hasil budi dayanya. Karena permintaan terus meningkat, Rian berencana mengajak warga di kampung untuk mengikuti jejaknya. Sehingga bisa saling berbagi rezeki saat kondisi ekonomi sulit karena pandemi Covid-19.

  • liputan6
  • SCTV
  • Madiun
  • Liputan6 SCTV
  • biro surabaya
  • COVID-19
  • beternak cacing
  • SCTV Biro Surabaya
  • news06:01
    Air Surut Perlihatkan Kerusakan Parah Usai Banjir di Padang, Sumatera
    News3 jam yang lalu
  • news05:05
    Tim Penyelamat Berpacu Selamatkan Wilayah Terisolasi Akibat Banjir Sumatra
    News3 jam yang lalu
  • news05:38
    Eksekutif China Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Radioaktif di Cikande
    News3 jam yang lalu
  • news03:31
    Petani Sumatera Terpuruk Akibat Banjir dan Longsor
    News3 jam yang lalu
  • news08:08
    Komisi IV PKS Emosi Singgung Menteri Mundur Depan Raja Juli Usai Banjir Sumatera
    News8 jam yang lalu
  • news05:18
    Banjir Sumatera Kini Renggut Lebih dari 800 Jiwa | Kota di Ukraina Nyaris Dikepung Rusia
    News8 jam yang lalu
  • news06:25
    Komisi IV Tunjuk-Tunjuk Semprot Menteri Raja Soal Banjir Sumatera: Kemana Saja Selama ini!
    Newssehari yang lalu
  • news06:03
    PKB di DPR Keras Kritik Purbaya Imbas Potong TKD Kaltim 73% sampai Teriak "Gak Adil!"
    Newssehari yang lalu
  • news05:34
    Jenderal Rikwanto DPR Buka-bukaan 'Harta Karun' Jadi Incaran Mafia Hukum di Pengadilan
    Newssehari yang lalu
  • news09:31
    Keras di DPR, Fraksi Kaltim Protes Menkeu Purbaya Asal-asalan Pangkas Anggaran Daerah
    Newssehari yang lalu