logo
Video Terbaru
  • HOME
  • NEWS
  • SHOWBIZ
  • BOLA
  • HEALTH
  • BISNIS
  • CITIZEN6
  • GLOBAL
  • TEKNO
  • LIFESTYLE
  • OTOMOTIF
  • REGIONAL
logo
  • Home
  • News
  • Showbiz
  • Bola
  • Health
  • Bisnis
  • Citizen6
  • Global
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Regional
logoTrustworthyIFCN
KontakRedaksiDisclaimerKode EtikPedoman Media SiberSitemapForm PengaduanTentang KamiKarirMetode Cek FaktaHak Jawab dan Koreksi Berita
  • Liputan6
  • Merdeka
  • Bola.com
  • Bola.net
  • Fimela
  • Kapanlagi.com
  • Brilio
Connect with us

Copyright © 2025 Liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.

VIDEO: Flashback Bulutangkis, Duel Seru Taufik Hidayat Melawan Peter Gade Dalam Pertandingan Semifinal Sudirman Cup 2005

News19 Mei 2020
L
OlehLiputan6
Diperbaharui 23 Sep 2025, 07:44 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2020, 05:30 WIB
Copy Link
Batalkan

Flashback Bulutangkis kali ini menyajikan laga seru antara Taufik Hidayat melawan Peter Gade dalam pertandingan Semifinal Sudirman Cup 2005. Nama Taufik Hidayat dan juga Peter Gade sendiri memamng tidak asing untuk para pecinta bulutangkis karena, mereka berdua termasuk kedalam 'The Big Four". Julukan "The Big Four" sendiri dikarenakan mereka berempat sering mendapatkan gelar juara terutama dalam pentas dunia, apalagi keempatnya saling bersaing untuk memperebutkan peringkat terbaik didunia. Nama Taufki Hidayat sendiri merupakan nama yang taka sing, bagaimana tidak, aksinya dalam dunia bulutangkis banyak menuai decak kagum. Taufik Hidayat memang merupakan salah satu tunggal terbaik di Indonesia, gelar yang pernah ditorehkan pun tidak main-main, ia pernah menjadi juara Olimpiade tepatnya pada tahun 2004 di Atena, selain itu juga Taufik Hidayat pernah menjadi juara dunia pada tahun 2005. Sedangkan nama Peter Hoeg Gade, atau yang lebih dikenal akrab dengan nama Peter Gade, merupakan salah satu tunggal terbaik yang dimiliki Denmark. Apalagi era 90an Denmark bisa dibilang hampir merajai dunia bulutangkis. Peter Gade juga menjadi The Big 4 atas peraihan gelar yang cukup banyak. Pertemuannya dengan Taufik Hidayat merupakan pertemuan klasik karena kedua pemain tersebut mempunyai statistik pertandingan yang saling mengungguli. Partai Semifinal Sudirman Cup ditahun 2005 di Beijing, China merupakan salah satu pembuktian kedua putra terbaik bulutangkis mengadu skill dan taktik dalam mengolah shuttlecock. Dalam laga tersebut Taufik Hidayat mampu mengalahkan Peter Gade dengan dua set langsung, dan membawa Indonesia melaju ke Partai Final. Dalam partai final Sudirman Cup tahun 2005 Indonesia terpaksa harus kalah telak dengan skor 3-0 atas China dan gagal meraih gelar juaranya. Berikut merupakan rekaman pertandingan Flashback Bulutangkis dalam pertandingan Sudirman Cup ditahun 2005 antara Taufik Hidayat melawan Peter Gade.

  • Taufik Hidayat
  • berita video
  • peter gade
  • flashback bulutangkis
  • news35:40
    Sederet Cara Pemprov Jakarta Antisipasi Pohon Tumbang, Sampai Pakai Alat Canggih
    News17 jam yang lalu
  • news06:01
    Air Surut Perlihatkan Kerusakan Parah Usai Banjir di Padang, Sumatera
    News21 jam yang lalu
  • news05:05
    Tim Penyelamat Berpacu Selamatkan Wilayah Terisolasi Akibat Banjir Sumatra
    News21 jam yang lalu
  • news05:38
    Eksekutif China Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Radioaktif di Cikande
    News21 jam yang lalu
  • news03:31
    Petani Sumatera Terpuruk Akibat Banjir dan Longsor
    News21 jam yang lalu
  • news08:08
    Komisi IV PKS Emosi Singgung Menteri Mundur Depan Raja Juli Usai Banjir Sumatera
    Newssehari yang lalu
  • news05:18
    Banjir Sumatera Kini Renggut Lebih dari 800 Jiwa | Kota di Ukraina Nyaris Dikepung Rusia
    Newssehari yang lalu
  • news06:25
    Komisi IV Tunjuk-Tunjuk Semprot Menteri Raja Soal Banjir Sumatera: Kemana Saja Selama ini!
    News2 hari yang lalu
  • news06:03
    PKB di DPR Keras Kritik Purbaya Imbas Potong TKD Kaltim 73% sampai Teriak "Gak Adil!"
    News2 hari yang lalu
  • news05:34
    Jenderal Rikwanto DPR Buka-bukaan 'Harta Karun' Jadi Incaran Mafia Hukum di Pengadilan
    News2 hari yang lalu