Resmi Beroperasi, Akankah MRT Jakarta Jadi Solusi Kurangi Kemacetan?

Resmi Beroperasi, Akankah MRT Jakarta Jadi Solusi Kurangi Kemacetan?

Setelah diresmikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Minggu 24 Maret 2019, kereta Moda Raya Terpadu atau MRT mulai Senin sampai 31 Maret mendatang beroperasi non-komersial, yakni pengguna MRT Jakarta tidak dipungut biaya alias gratis.

DPRD DKI Jakarta telah menetapkan tarif rata-rata untuk MRT Jakarta sebesar Rp 8.500. Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi mengatakan bahwa tarif tersebut merujuk pada usulan dewan transportasi kota, DTK, dan BUMD.

"Dari Lebak Bulus sampai HI itu Rp 8.500. Tapi per haltenya nanti berubah lagi," ujar Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Selasa (26/3/2019).

Melintasi kawasan Lebak Bulus hingga Bundaran HI, MRT yang baru saja diresmikan Presiden Jokowi merupakan fase pertama dari pembangunan MRT. Digadang-gadang sebagai salah satu solusi mengurangi kemacetan Ibu Kota, MRT juga diharapkan terintegrasi atau terhubung dengan moda transportasi lain.

"Konsep integrasi, hari ini kita rasakan. Jadi dari stasiun MRT bisa langsung pindah ke Transjakarta, begitu juga sebaliknya," jelas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Walaupun masih gratis, para pengguna MRT diharuskan mendaftar secara daring atau online untuk bisa menikmati MRT selama masa trial run, yakni melalui situs www.ayocobamrtj.com atau aplikasi Bukalapak.

Ringkasan

Oleh Muhammad Gustirha Yunas pada 26 March 2019, 10:14 WIB

Video Terkait

Spotlights