Langit sepak bola Eropa tengah bersiap menyambut duel agung, dan di dalamnya, bersinar terang satu bintang muda bernama Lamine Yamal. Di usianya yang baru menginjak 17 tahun, ia tak hanya bersinar di atas lapangan, namun juga lantang bersuara di hadapan mereka yang meragukan: Real Madrid, dan para pengkritik yang berdiri di barisan seberang. Menjelang leg pertama semifinal Liga Champions melawan Inter Milan, di panggung megah Stadion Lluis Companys pada Kamis dini hari (1/5/2025), Yamal menunjukkan bahwa keberanian bukan hanya perkara usia, melainkan keyakinan yang tumbuh dari kerja keras dan keberhasilan. Baru saja menorehkan kemenangan dramatis 3-2 atas Real Madrid dalam final Copa del Rey, Barcelona melangkah penuh percaya diri. Di laga tersebut, Yamal bukan sekadar pemain---ia adalah pernyataan, bahwa masa depan telah tiba lebih cepat dari yang diperkirakan. Di hadapan media, Yamal tak menyembunyikan tekadnya, "Selama saya menang, mereka tak bisa berkata apa-apa. Saat mereka mengalahkan saya, baru mereka bisa bicara," ucapnya tenang, namun tajam, dalam konferensi pers pra-pertandingan kontra Inter. Barcelona kini sedang berada di puncak gelombang momentum. Dengan gelar Copa del Rey di tangan dan keunggulan empat poin di puncak klasemen La Liga, mereka menatap kemungkinan akhir musim dengan dua trofi tambahan dan sebuah catatan sejarah bagi sang bintang muda. Hanya 180 menit yang memisahkan Yamal dari final Liga Champions. Dua laga, dua kali sembilan puluh menit, yang dapat mengukuhkan namanya dalam ingatan sejarah klub Catalan. Jika diturunkan melawan Inter pada Kamis dini hari nanti, Yamal akan mencatatkan penampilan ke-100 bersama tim utama---sebuah tonggak yang biasanya dicapai pemain veteran, bukan remaja belia. Musim ini, Lamine Yamal telah terlibat dalam 38 gol: 14 kali menjebol gawang lawan dan 24 kali menyuplai rekan, angka yang mempertegas satu hal, bintang ini tidak sedang lahir---ia telah bersinar.
02:41
03:06
00:00
02:30
00:00
02:26
02:50
00:00
02:20
02:23