VIDEO: Berwisata Kuliner Coklat di Kaki Gunung Wilis
Kabupaten Madiun, Jawa Timur, memiliki destinasi wisata yang lagi digemari oleh masyarakat, yakni rumah coklat yang dibangun di lereng Gunung Willis. Di sini wisatawan bisa menikmati secangkir coklat panas sembari menikmati indahnya panorama alam yang masih asri. Berikut kita simak pemberitaannya pada Liputan6, (29/1/2021).
Wisata Rumah Coklat ini berlokasi di lereng Gunung Wilis, di Desa Bodag, Kabupaten Madiun. Selain memproduksi coklat, di Rumah Coklat ini juga menyediakan gasebo untuk bersantai, bagi tamu yang ingin menikmati pemandangan alam pegunungan, sembari minum coklat hangat.
Satu cangkir minuman coklat hangat dibanderol, mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 16.000. Puji Sedioko, penikmat coklat asal Ponorogo mengaku, racikan minuman coklat di tempat wisata ini, terasa nikmat tidak kalah dibanding dengan coklat pabrikan, sehingga sangat pas dinikmati di alam terbuka, dengan udara yang dingin.
"Mantep, produksi dari Madiun coklat, coklatnya terasa banget, mungkin karena kondisi di sini dingin, makanya mendukung makan coklat, ndak kalah enaknya dengan coklat buatan pabrik," kata Puji Sedioko, Penikmat Coklat.
Untuk bisa ke lokasi, wisatawan harus menempuh perjalanan 18 kilometer dari Kota Madiun. Tak hanya minuman coklat panas, di sini berbagai makanan dari coklat diproduksi. Mulai dari coklat batangan, permen, dan bubuk coklat. Dalam sehari, rumah pembuatan coklat ini bisa memproduksi 5 hingga 10 kilogram coklat kering.
"Yang diolah di sini adalah dari kakao fermentasi, menjadi beberapa varian coklat, jadi mulai permen coklat, coklat batangan, kakao bubuk atau susu bubuk 3 in 1, lemak coklat, untuk pemasaran masih lokal di Madiun kota dan kabupaten lewat media online," papar Sugito, Pengelola Rumah Coklat.
Rumah Coklat ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa Bodag, dibentuk karena banyaknya petani kakao, yang awalnya kesulitan menjual hasil panen. Dengan adanya rumah coklat, para petani sudah tidak lagi bingung menjual kakao. Pasalnya, rumah coklat bisa membeli dengan harga tinggi, sesuai dengan harga pasaran, yakni Rp 30.000 per kilogramnya.
RingkasanVideo Terkait
-
VIDEO: Miris! Bocah SD Korban Bullying Meninggal Dunia Setelah Koma Sepekan
TV 6 jam yang lalu -
VIDEO: Miris! Bocah SD Korban Bullying Meninggal Dunia Setelah Koma Sepekan
TV 6 jam yang lalu -
VIDEO: Menjelang Pencoblosan, Calon Wakil Bupati Ciamis Meninggal Dunia
TV 6 jam yang lalu
-
#KapanLagiBattle | Arda Curhat Waktu PDKT Ternyata Jadi Pacar Kedua Tantri?
Hiburan 3 jam yang lalu -
VIDEO: Viral Truk Kontainer Seruduk Pagar Rumah di Jalan Pantura Indramayu
Unik 5 jam yang lalu -
Aksi Jirayut di Lapangan Hijau: Cetak Gol dan Selebrasi Ikonik ala Marselino Ferdinan!
Hiburan 6 jam yang lalu -
Fakta-Fakta Kasus Denny Sumargo dan Farhat Abbas!
Hiburan 6 jam yang lalu -
VIDEO: JOXZIN Ikuti Kampanye, Kasat Lantas Polresta Yogyakarta Beri Himbauan
Unik 6 jam yang lalu -
Ayu Ting Ting Trending: Borong Dagangan UMKM, Warganet Salut!
Dangdut 6 jam yang lalu -
Serunya Meet And Greet Bareng Jirayut Di Kantor Kapanlagi, Sampai Nyanyi Lagu Baru Rame-Rame
Dangdut 6 jam yang lalu -
VIDEO: Bek Persib Bandung Gustavo Franca, Pede Raih Tiga Poin dari Thailand
Sepak Bola 6 jam yang lalu -
VIDEO: KPK Tangkap Gubernur Bengkulu Rohidin Marsyah Dalam Operasi Tangkap Tangan
Unik 6 jam yang lalu -
VIDEO: Tambang Galian C Jadi Pemicu! Kasus Polisi Tembak Polisi Terus Diusut
TV 7 jam yang lalu -
VIDEO: Memeras Anak Buah demi Pilkada, Gubernur Bengkulu Jadi Tersangka
TV 7 jam yang lalu -
VIDEO: Detik-detik Kecelakaan Truk vs. Truk, Diduga Akibat Unit Kurang Layak
Unik 7 jam yang lalu -
VIDEO: Lagi! 24 Pegawai Kementerian Komdigi Tersandung Kasus Judi Online
TV 8 jam yang lalu -
VIDEO: Viral Pria Terjatuh dari Truk Bermuatan Sound Horeg Saat Kampanye di Pasuruan
Unik 8 jam yang lalu