logo
Video Terbaru
  • HOME
  • NEWS
  • SHOWBIZ
  • BOLA
  • HEALTH
  • BISNIS
  • CITIZEN6
  • GLOBAL
  • TEKNO
  • LIFESTYLE
  • OTOMOTIF
  • REGIONAL
logo
  • Home
  • News
  • Showbiz
  • Bola
  • Health
  • Bisnis
  • Citizen6
  • Global
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Regional
logoTrustworthyIFCN
KontakRedaksiDisclaimerKode EtikPedoman Media SiberSitemapForm PengaduanTentang KamiKarirMetode Cek FaktaHak Jawab dan Koreksi Berita
  • Liputan6
  • Merdeka
  • Bola.com
  • Bola.net
  • Fimela
  • Kapanlagi.com
  • Brilio
Connect with us

Copyright © 2025 Liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.

VIDEO: Jelang Pencoblosan, 1.800 Tenaga Ad hoc KPU Banyuwangi Reaktif COVID-19

News7 Desember 2020
L
OlehLiputan6
Diperbaharui 21 Sep 2025, 22:32 WIB
Diterbitkan 07 Des 2020, 05:19 WIB
Copy Link
Batalkan

Sebanyak 35.207 tenaga ad hoc Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi, Jawa Timur, menjalani rapid test atau tes cepat COVID-19 secara massal. Hasilnya, 1.800 orang yang terdiri dari anggota KPPS, Linmas, Sekretariat PPK, PPS, dan Sekretariat PPS dinyatakan reaktif. Sementara itu, jelang Pilkada Surabaya, 5.184 pengawas TPS seluruh Kota Surabaya, menjalani uji usap di Gelanggang Remaja Surabaya, antisipasi penyebaran COVID-19. Jelang pencoblosan pilkada Banyuwangi sebanyak 35.207 tenaga ad hoc Komisi Pemilihan Umum (KPU) di rapid test atau tes cepat COVID-19 massal, dan hasilnya sebanyak 1.800 orang yang terdiri dari anggota KPPS, Linmas,Sekretariat PPK, PPS hingga Sekretariat PPS dinyatakan reaktif. Untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, puluhan ribu tenaga ad hoc KPU Banyuwangi, pada 26 hingga 29 November 2020, menjalani rapid test massal di masing-masing kantor desa maupun kelurahan, anggota ad hoc yang dinyatakan reaktif, diisolasi mandiri di rumah masing-masing selama 10 hari ke depan. "Dari hasil rapid test itu, saya baru dapat informasi, ada sekitar 1.800 an yang itu terkonfirmasi reaktif, karena terkonfirmasi reaktif, maka mereka harus isolasi mandiri, jadi tanggal 9 Desember besok, mereka sudah melakukan isolasi mandiri selama 10 hari, dan bisa melakukan tugasnya di TPS masing-masing," ujar Dwi Anggraini Rahman, Ketua KPU Banyuwangi, seperti dikutip dari Liputan6, 3 Desember 2020. Sementara, di Surabaya, Jawa Timur, 5.184 pengawas TPS, menjalani uji usap di Gelanggang Remaja Surabaya. Uji usap wajib dilakukan oleh petugas pemungutan suara, sesuai aturan dari KPU dan Bawaslu. Jika terdapat petugas TPS yang positif, harus diisolasi dan tidak diperbolehkan ke TPS. "Untuk persiapan kegiatan nanti pilkada, jadi semua petugas itu memang diskrining untuk test swap, supaya mereka dalam kondisi fit, kondisi sehat waktu mereka bertugas sebagai petugas waktu pilkada nanti, kita skrining di depan, mudah-mudahan mereka sehat," ujar dr. Desi, Koordinator Uji Usap. Untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan saat uji usap, Dinkes Surabaya membagi pelaksanaan menjadi dua sesi, yakni sesi pertama sebanyak 411 peserta, dan sesi kedua sebanyak 377 peserta setiap harinya. Uji usap digelar selama 5 hari, dimulai pada 1 hingga 5 Desember 2020. ** #IngatPesanIbu Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan. Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

  • Surabaya
  • liputan6
  • KPU
  • Banyuwangi
  • SCTV
  • Liputan6 SCTV
  • Berita Surabaya
  • biro surabaya
  • virus corona
  • Corona
  • COVID-19
  • Rapid test
  • tes usap
  • SCTV Biro Surabaya
  • tenaga ad hoc
  • news39:13
    Gebrakan Bupati Jember, Turunkan Kemiskinan dan Bunga Desaku
    News4 jam yang lalu
  • news05:59
    Kasad Maruli Emosi Respons Dianggap Gagap Bencana: Ini Tak Akan Selesai Dengan Menangis!
    Newssehari yang lalu
  • news05:00
    Temuan Mencurigakan Diduga Bom di Bandung, Polisi Sterilkan Lokasi
    Newssehari yang lalu
  • news08:03
    OTT KPK di Banten, Oknum Jaksa Diciduk!
    Newssehari yang lalu
  • news04:48
    Selundupkan Kokain ke Bali, Warga Australia Divonis 12 Tahun Penjara
    Newssehari yang lalu
  • news05:16
    Kantor Bupati Bekasi Disegel KPK, Dugaan Kasus Apa?
    Newssehari yang lalu
  • news07:03
    Menohok Rocky Gerung Sindir Purbaya Kuliah Lama Ekonomi 7 Semester: Ilmu Mudah, Ngapain?
    News2 hari yang lalu
  • news06:38
    Nada Tinggi Megawati Ancam Kader PDIP yang Maling Duit Bencana
    News2 hari yang lalu
  • news06:38
    Nada Tinggi Megawati Ancam Pecat Kader PDIP Jika Berani Embat Uang Bencana
    News2 hari yang lalu
  • news08:38
    Guyon Menkeu Purbaya Cari Dirjen Pajak: Kayaknya Kabur Nih
    News2 hari yang lalu