logo
Video Terbaru
  • HOME
  • NEWS
  • SHOWBIZ
  • BOLA
  • HEALTH
  • BISNIS
  • CITIZEN6
  • GLOBAL
  • TEKNO
  • LIFESTYLE
  • OTOMOTIF
  • REGIONAL
logo
  • Home
  • News
  • Showbiz
  • Bola
  • Health
  • Bisnis
  • Citizen6
  • Global
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Regional
logoTrustworthyIFCN
KontakRedaksiDisclaimerKode EtikPedoman Media SiberSitemapForm PengaduanTentang KamiKarirMetode Cek FaktaHak Jawab dan Koreksi Berita
  • Liputan6
  • Merdeka
  • Bola.com
  • Bola.net
  • Fimela
  • Kapanlagi.com
  • Brilio
Connect with us

Copyright © 2025 Liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.

VIDEO: Gembok Klenteng Kwan Sing Bio Dibuka, Pertanda Sengketa Pengurus Mereda

News29 Oktober 2020
L
OlehLiputan6
Diperbaharui 22 Sep 2025, 07:39 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2020, 14:38 WIB
Copy Link
Batalkan

Bertepatan dengan hari kesempurnaan Kong Cho, tempat ibadah Tri Dharma, Klenteng Kwan Sing Bio di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, yang awalnya disegel dan digembok, hari Minggu dibuka. Tangis haru umat Tri Dharma pecah, saat pintu gerbang klenteng dibuka. Berikut pemberitaannya pada Liputan6, 27 Oktober 2020. Pembukaan segel menandai sengketa pengurus berakhir, dan seluruh umat Tri Dharma dapat kembali beribadah di klenteng terbesar se-Asia Tenggara tersebut. Gembok pintu masuk tempat ibadah Tri Dharma, Klenteng Kwan Sing Bio di Tuban, Jawa Timur, dibuka oleh tiga tokoh pengusaha Jawa Timur, Ali Markus, Sudomo, dan Afandi. Dengan diiringi isak tangis bahagia, umat Tri Dharma dan para pedagang. Sebelumnya lebih dari tiga bulan, klenteng terbesar se-Asia Tenggara itu ditutup. Konflik tempat ibadah Tri Dharma itu, berawal dari pemilihan pengurus baru klenteng, dengan pengurus lama beberapa tahun terakhir. Kemudian berbuntut dengan penggembokan kedua pintu masuk utama klenteng, sehingga kedua kubu tidak dapat masuk ke dalam tempat ibadah itu. Ketua Penilik Demisioner Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban, Alim Sugiarto menyampaikan syukur dan bahagia, dengan dibukanya gembok pengunci pintu klenteng ini. Dia menuturkan, Klenteng Kwan Sing Bio harus tetap dihormati sebagai tempat suci, dan beribadah umat tri dharma, juga dapat memberi manfaat kepada warga sekitarnya, seperti para pedagang yang biasa berjualan di sekitar klenteng. "Ya saya sangat gembira sekali, karena ada orang-orang yang peduli, dengan klenteng Tuban ini, karena ini aset negara, jadi kita harus menghormati dan ada tokoh yang mau menyelesaikan masalah ini, ya kita serahkan saja kepada mereka untuk agar kedamaian ini bisa lancar, bisa seperti biasanya," papar Alim Sugiarto, Ketua Penilik Demisioner Klenteng Kwan Sing Bio. Usai membuka gembok, umat Tri Dharma yang hadir langsung melaksanakan ibadah, untuk meminta berkah di hari kesempurnaan dewa Kong Cho. ** #IngatPesanIbu Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan. Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

  • liputan6
  • SCTV
  • Liputan6 SCTV
  • Tuban
  • Berita Surabaya
  • biro surabaya
  • klenteng
  • SCTV Biro Surabaya
  • Kwan Sing Bio
  • news05:59
    Kasad Maruli Emosi Respons Dianggap Gagap Bencana: Ini Tak Akan Selesai Dengan Menangis!
    News12 jam yang lalu
  • news05:00
    Temuan Mencurigakan Diduga Bom di Bandung, Polisi Sterilkan Lokasi
    News14 jam yang lalu
  • news08:03
    OTT KPK di Banten, Oknum Jaksa Diciduk!
    News15 jam yang lalu
  • news04:48
    Selundupkan Kokain ke Bali, Warga Australia Divonis 12 Tahun Penjara
    News15 jam yang lalu
  • news05:16
    Kantor Bupati Bekasi Disegel KPK, Dugaan Kasus Apa?
    News15 jam yang lalu
  • news07:03
    Menohok Rocky Gerung Sindir Purbaya Kuliah Lama Ekonomi 7 Semester: Ilmu Mudah, Ngapain?
    Newssehari yang lalu
  • news06:38
    Nada Tinggi Megawati Ancam Kader PDIP yang Maling Duit Bencana
    Newssehari yang lalu
  • news06:38
    Nada Tinggi Megawati Ancam Pecat Kader PDIP Jika Berani Embat Uang Bencana
    Newssehari yang lalu
  • news08:38
    Guyon Menkeu Purbaya Cari Dirjen Pajak: Kayaknya Kabur Nih
    Newssehari yang lalu
  • news01:21
    Kerugian Longsor di Sumatera Utara, Akibat Deforestasi?
    Newssehari yang lalu