VIDEO: Intip Daur Ulang Popok Bekas Bayi Jadi Kerajinan Kreatif

VIDEO: Intip Daur Ulang Popok Bekas Bayi Jadi Kerajinan Kreatif

Limbah popok bayi, seringkali dibuang masyarakat di sungai. Selain bisa mencemari lingkungan, limbah popok yang susah terurai juga membuat saluran air mudah tersumbat.

Namun, di tangan terampil sekelompok warga di Kelurahan Taman Baru, Banyuwangi, limbah popok bekas disulap menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis, seperti vas bunga, hingga paving blok, dan bata ringan. Seperti apa cara pengolahannya ? Berikut kita simak videonya pada Fokus, 8 Januari 2020.

Beberapa kerajinan seperti pot bunga, hiasan dinding, asbak, hingga paving blok, dan bata ringan ini bukan terbuat dari bahan baku kertas maupun plastik.

Akan tetapi, limbah popok bayi yang biasanya dibuang sembarangan oleh warga di aliran sungai, maupun selokan. Ya, berawal dari rasa prihatin, atas banyaknya warga yang membuang limbah popok bayi secara sembarangan, sekelompok warga yang menamakan dirinya Komunitas Peduli Limbah Taman Baru (KOMPLIT) mulai berinovasi mengolah limbah popok bayi menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.

Di rumah salah satu anggota komunitas, setiap hari selalu ramai, didatangi warga yang mendonasikan popok-popok bekas bayi, untuk dijadikan bahan baku kerajinan. Warga yang datang pun tak perlu khawatir harus membersihkan terlebih dahulu popok bekas tersebut sebelum diserahkan. Sebab komunitas ini tetap menerima, sekalipun popok bekas tersebut masih tersisa kotoran bayi.

Sebelum diolah, limbah popok direndam semalaman, agar terpisah dari kotoran dan tekstur popok menjadi lembek dan siap dijadikan adonan. Dengan direndam juga untuk memudahkan proses pemilahan gel yang ada di dalam kain popok untuk dijadikan bahan baku.

Gel popok bayi yang direndam selama semalam ini dicampur dengan sebuah formula agar adonan bisa lengket, dan mudah dibentuk. Selama proses ini, seluruh pengrajin harus menggunakan masker, dan sarung tangan agar tak mudah terkena virus-virus yang ada pada popok. Setelah adonan gel bersih, selanjutnya dicetak sesuai bentuk kerajinan yang diinginkan.

Selanjutnya, kerajinan setengah jadi diberi warna menggunakan cat tembok untuk kemudian dijemur di bawah terik matahari. Dalam sehari, jika cuaca mendukung, komunitas "KOMPLIT" ini bisa memproduksi 5 hingga 10 macam kerajinan berbagai bentuk, maupun paving blok, dan bata ringan.

Meski baru berjalan tiga bulan, ide kreatif mengolah limbah popok bayi menjadi barang bernilai ekonomis ini semakin diminati warga. Terbukti banyak warga yang datang, untuk mendonasikan limbah popok bayi-nya, dan juga membeli hasil kerajinan.

Perajin tidak mematok harga, yang terpenting, dari hasil inovasi ini bisa mengedukasi agar warga tak lagi membuang limbah popok secara sembarangan, seperti ke sungai maupun lahan kosong. Karena hal ini dapat mencemari lingkungan, dan menimbulkan banjir.

Ringkasan

Oleh Didi N pada 11 January 2020, 22:30 WIB

Video Terkait

Spotlights