logo
Video Terbaru
  • HOME
  • NEWS
  • SHOWBIZ
  • BOLA
  • HEALTH
  • BISNIS
  • CITIZEN6
  • GLOBAL
  • TEKNO
  • LIFESTYLE
  • OTOMOTIF
  • REGIONAL
logo
  • Home
  • News
  • Showbiz
  • Bola
  • Health
  • Bisnis
  • Citizen6
  • Global
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Regional
logoTrustworthyIFCN
KontakRedaksiDisclaimerKode EtikPedoman Media SiberSitemapForm PengaduanTentang KamiKarirMetode Cek FaktaHak Jawab dan Koreksi Berita
  • Liputan6
  • Merdeka
  • Bola.com
  • Bola.net
  • Fimela
  • Kapanlagi.com
  • Brilio
Connect with us

Copyright © 2025 Liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.

VIDEO: Ibu dan Bayi Hidrosefalus Pindah ke Rusunawa Gunungsari Surabaya

News7 Desember 2019
L
OlehLiputan6
Diperbaharui 19 Sep 2025, 16:07 WIB
Diterbitkan 07 Des 2019, 21:13 WIB
Copy Link
Batalkan

MPF, bayi penderita hidrosefalus, warga Surabaya akhirnya dipindahkan ke Rusunawa Gunungsari bersama orangtuanya. MPF dan ibunya Dina, didampingi sejumlah pegawai Dinas Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) untuk menempati hunian yang lebih layak. Berikut seperti diberitakan pada Liputan6, Jumat, 6 Desember 2019. Bayi MPF usia 5 bulan yang lahir dengan kondisi wajah hampir tidak berbentuk. Kelainan bawaan hidrosefalus pada Pandu diduga kuat dimulai sejak dalam kandungan. Dina sang ibu, mengaku dua kali digigit tikus hingga kakinya berdarah. Upaya pencegahan penyebaran hidrosefalus gagal, sehingga Pandu dilahirkan dengan kepala yang besar, wajah yang tidak teratur, dan jemari yang tidak sempurna. Kondisi Pandu ini membuat prihatin sejumlah kalangan, termasuk dari Pemkot Surabaya. Oleh karena itu, bayi MPF penderita hidrosefalus ini kemudian dipindah oleh Pemkot Surabaya dari kawasan kumuh gang Jojoran Stal ke Rusunawa Gunungsari, Surabaya. Dengan kepindahan MPF dan orang tuanya, bisa membuat mereka lebih baik. Terlebih bantuan staf kesehatan yang akan terus memantau tumbuh kembang MPF. Sementara Dina sang ibu muda berusia 21 tahun ini mengaku bersyukur dengan pemindahan ini. "Pertama kami turut dampingi Mbak Dina agar dia menjadi wanita yang tangguh, itu tugas Psikolog kami, sesudah invensi kami kepada mbak Dina, dia harus mandiri secara ekonomi, kami akan mengajarkan cara jual beli secara online, dan jika dia kepingin ada warung kami akan dampingi," kata Chandra Oeratmangun, Kepala DP5A Surabaya. Sebelumnya, kondisi ibu sang bayi hidrosefalus sangat memilukan. Selain tinggal di rumah kontrakan yang sempit dan kumuh, Dina juga menghadapi proses cerai dengan suaminya. Sehingga ia harus pontang-panting sendiri mencari nafkah serta harus merawat anaknya yang menderita hidrosefalus. Hal ini yang membuat empati dan perhatian masyarakat, termasuk Pemerintah Kota Surabaya.

  • Surabaya
  • Berita Surabaya
  • biro surabaya
  • bayi hidrosefalus
  • gang jojoran stal
  • pindah ke rusunawa
  • rusunawa gunungsari
  • dp5a surabaya
  • news39:13
    Gebrakan Bupati Jember, Turunkan Kemiskinan dan Bunga Desaku
    Newssehari yang lalu
  • news05:59
    Kasad Maruli Emosi Respons Dianggap Gagap Bencana: Ini Tak Akan Selesai Dengan Menangis!
    News2 hari yang lalu
  • news05:00
    Temuan Mencurigakan Diduga Bom di Bandung, Polisi Sterilkan Lokasi
    News2 hari yang lalu
  • news08:03
    OTT KPK di Banten, Oknum Jaksa Diciduk!
    News2 hari yang lalu
  • news04:48
    Selundupkan Kokain ke Bali, Warga Australia Divonis 12 Tahun Penjara
    News2 hari yang lalu
  • news05:16
    Kantor Bupati Bekasi Disegel KPK, Dugaan Kasus Apa?
    News2 hari yang lalu
  • news07:03
    Menohok Rocky Gerung Sindir Purbaya Kuliah Lama Ekonomi 7 Semester: Ilmu Mudah, Ngapain?
    News3 hari yang lalu
  • news06:38
    Nada Tinggi Megawati Ancam Kader PDIP yang Maling Duit Bencana
    News3 hari yang lalu
  • news06:38
    Nada Tinggi Megawati Ancam Pecat Kader PDIP Jika Berani Embat Uang Bencana
    News3 hari yang lalu
  • news08:38
    Guyon Menkeu Purbaya Cari Dirjen Pajak: Kayaknya Kabur Nih
    News3 hari yang lalu