logo
Video Terbaru
  • HOME
  • NEWS
  • SHOWBIZ
  • BOLA
  • HEALTH
  • BISNIS
  • CITIZEN6
  • GLOBAL
  • TEKNO
  • LIFESTYLE
  • OTOMOTIF
  • REGIONAL
logo
  • Home
  • News
  • Showbiz
  • Bola
  • Health
  • Bisnis
  • Citizen6
  • Global
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Regional
logoTrustworthyIFCN
KontakRedaksiDisclaimerKode EtikPedoman Media SiberSitemapForm PengaduanTentang KamiKarirMetode Cek FaktaHak Jawab dan Koreksi Berita
  • Liputan6
  • Merdeka
  • Bola.com
  • Bola.net
  • Fimela
  • Kapanlagi.com
  • Brilio
Connect with us

Copyright © 2025 Liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.

VIDEO: Petani di Malang Berinovasi Tanam Bawang Pakai Bijinya

News10 November 2019
L
OlehLiputan6
Diperbaharui 23 Sep 2025, 00:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2019, 06:30 WIB
Copy Link
Batalkan

Sering anjloknya harga bawang merah di pasaran, membuat petani merugi, sebab hasil panen tak sesuai biaya operasional. Nah, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, sekelompok petani membuat inovasi pertanian, dengan menanam benih bawang berupa bijinya, yang dilakukan saat bukan musim tanam bawang. Hasilnya, selain biaya operasional lebih murah, hasil panen bisa terserap maksimal di pasaran. Berikut kita simak videonya pada Fokus, 7 November 2019, inovasi ini dilakukan Kelompok Tani Karya Bakti I (Subur Makmur), di Desa Purworejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Jika selama ini mereka menanam bawang dengan umbi, menghabiskan dana Rp 45 juta per hektar. Sedangkan jika menggunakan biji, biaya bisa dipangkas hingga menjadi Rp 10 juta setiap hektar. Dengan sistem tanam ini, setiap biji dapat berkembang menjadi 5 hingga 10 pohon bawang, dan saat panen bisa mencapai hasil 20 ton, dalam satu hektar lahan. Sedangkan saat menggunakan bibit umbi, hanya berkembang menjadi 2 hingga 5 pohon, dan saat panen hasilnya maksimal 18 ton. Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Pertanian Jawa Timur, Chendy Tafakresnanto mengatakan, teknik menanam bawang seperti itu sangat efektif. Apalagi sistem menanamnya pun terbilang unik, yaitu menanam di saat bukan musimnya. Dengan demikian, hasil panen bisa diserap maksimal oleh pasar, sebab jumlah bawang merah yang beredar di pasaran juga sedikit. Kondisi itu, diharapkan bisa menekan angka inflasi. Para petani merasa sangat diuntungkan dengan sistem ini. Apalagi mereka mendapat pendampingan dari BPPT Pertanian. Dengan sistem ini, diharapkan panen mereka bisa bagus, dan hasilnya terserap maksimal di pasaran, sehingga tidak merugi.

  • malang
  • bawang merah
  • Petani Bawang
  • Berita Surabaya
  • biro surabaya
  • ngantang
  • inovasi tanam bijinya
  • bppt pertanian jatim
  • news39:13
    Gebrakan Bupati Jember, Turunkan Kemiskinan dan Bunga Desaku
    Newssehari yang lalu
  • news05:59
    Kasad Maruli Emosi Respons Dianggap Gagap Bencana: Ini Tak Akan Selesai Dengan Menangis!
    News2 hari yang lalu
  • news05:00
    Temuan Mencurigakan Diduga Bom di Bandung, Polisi Sterilkan Lokasi
    News2 hari yang lalu
  • news08:03
    OTT KPK di Banten, Oknum Jaksa Diciduk!
    News2 hari yang lalu
  • news04:48
    Selundupkan Kokain ke Bali, Warga Australia Divonis 12 Tahun Penjara
    News2 hari yang lalu
  • news05:16
    Kantor Bupati Bekasi Disegel KPK, Dugaan Kasus Apa?
    News2 hari yang lalu
  • news07:03
    Menohok Rocky Gerung Sindir Purbaya Kuliah Lama Ekonomi 7 Semester: Ilmu Mudah, Ngapain?
    News3 hari yang lalu
  • news06:38
    Nada Tinggi Megawati Ancam Kader PDIP yang Maling Duit Bencana
    News3 hari yang lalu
  • news06:38
    Nada Tinggi Megawati Ancam Pecat Kader PDIP Jika Berani Embat Uang Bencana
    News3 hari yang lalu
  • news08:38
    Guyon Menkeu Purbaya Cari Dirjen Pajak: Kayaknya Kabur Nih
    News3 hari yang lalu