VIDEO: Kisah Tuduhan Doping di Balik Pakaian Nyentrik Atlet Tenis Serena Williams

- Atlet tenis ternama Amerika Serikat, Serena Williams, kembali menjadi perhatian dalam hal pakaiannya ketika bertanding. Di Australian Open 2021, petenis berusia 39 tahun tersebut mengenakan "One-Legger", yang pernah dipopulerkan Flo-Jo, legenda lari yang tak pernah lepas dari tuduhan doping. Kisah di balik pakaian nyentrik Williams dibahas di Extra Time kali ini.

Apakah itu "One-Legger"? Istilah itu untuk pakaian ketat di bagian kaki, di mana satu bagian berbentuk memanjang dan menutupi hingga di atas mata kaki, sedangkan di bagian kaki lainnya justru berbentuk pendek.

Pakaian "nyentrik" seperti itu dipakai atlet tenis Serena Williams di Australian Open 2021. Ia memakainya pada babak pertama turnamen, dan kembali mengenakannya saat kalah pada partai semifinal menghadapi Naomi Osaka, yang akhirnya menjadi juara di grand slam tersebut.

Menurut Williams, pakaian yang bermerek Nike tersebut terinspirasi dari Flo-Jo, seperti dilansir Guardian. Siapakah Flo-Jo, yang sudah disebut sejak awal? Ia adalah legenda lari Amerika Serikat yang memiliki nama Florence Griffith-Joyner. Flo-Jo juga terkenal dan luar biasa, seperti Serena Williams. Perbedaannya, mereka berbeda generasi.

Joyner memegang rekor dunia lari wanita untuk nomor 100 dan 200 meter. Catatan waktunya yaitu 10,49 dan 21,34 detik, seperti dilansir Time. Sebuah catatan yang belum pernah dipecahkan hingga kini. Torehan tersebut terjadi di Olimpiade Seoul, Korea Selatan, pada 1988.

Namun, terdapat kisah yang "menyakitkan" terkait Flo-Jo. Ia selalu dikaitkan dengan doping karena performanya yang begitu mengesankan. Bahkan, ketika Joyner meninggal dunia pada 1998 karena serangan epilepsi, tuduhan soal doping dan obat-obatan terlarang masih melekat kepadanya, seperti dilansir Los Angeles Times.

Kisah singkat soal tuduhan doping kepada Flo-Jo dan pakaian nyentrik atlet tenis Serena Williams bisa kalian lihat dalam tayangan Extra Time di atas.