VIDEO: Tulehu, Brasil di Indonesia Timur

- Sebanyak lima anak Negeri Tulehu terpilih untuk mengikuti Liga Remaja UC News, yang digagas oleh anak perusahaan Alibaba Group, UC. Secara umum, lima anak ini punya bakat sepak bola tinggi, tetapi punya masalah ekonomi. Bahkan, ada yang belum punya sepatu sepak bola sendiri.

Alghy Fariz Nahumarury adalah contoh pertama bagaimana keserderhanaan yang dimilikinya tidak menghalangi tekadnya. Sebagai anak dari seorang tukang ojek Alghy mesti membantu ibunya berjualan minuman ringan.

Sebagian dari hasil penjualan sehari-harinya tersebut ia sisihkan untuk membeli sepatu bola pertamanya. Alghy bermimpi suatu hari nanti ia bisa mengangkat derajat hidup keluarganya melalui sepak bola.

Rizki R. Lestaluhu, pesepak bola belia berusia 14 tahun asal Tulehu, adalah contoh kedua bagaimana keluarga mendukung cita-cita yang dimiliki anaknya. Sebagai anak dari seorang tukang ojek, Rizki hidup dalam kesederhanaan.

Alfin Tuasalamony, bek Timnas Indonesia, adalah idola Rizki R. Lestaluhu. Gaya permainan dan kemampuan Alfin sebagai bek menjadi inspirasi Rizki bila kelak cita-citanya menjadi pemain timnas tercapai.

M. Saleh Al' Ayubi Pary, pesepak bola belia umur 13 tahun asal Tulehu, adalalah contoh ketiga bagaimana seorang anak yang mencintai keluarganya dalam kesederhanaan.

Walaupun hidup dalam kesederhanaan, membahagiakan keluarga adalah cita-cita yang ingin dicapainya. Lewat sepak bola yang menjadi keahliannya, Saleh berniat untuk membawa kedua orang tuanya pergi naik haji.

Ilham Lestaluhu, pesepak bola belia berusia14 tahun asal Tulehu, adalah contoh keempat bagaimana dukungan orang tua menjadi kekuatannya untuk menggapai cita-citanya menjadi pemain profesional. Mengantarkan kemana pun Ilham bertanding menjadi salah satu bentuk dukungan dari orang tuanya.

Riski Ramdhani, pesepak bola belia berusia 14 tahun asal Tulehu, adalah contoh kelima bagaimana seorang anak yatim yang ingin membanggakan ibunya lewat keahliannya dalam sepak bola.