logo
Video Terbaru
  • HOME
  • NEWS
  • SHOWBIZ
  • BOLA
  • HEALTH
  • BISNIS
  • CITIZEN6
  • GLOBAL
  • TEKNO
  • LIFESTYLE
  • OTOMOTIF
  • REGIONAL
logo
  • Home
  • News
  • Showbiz
  • Bola
  • Health
  • Bisnis
  • Citizen6
  • Global
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Regional
logoTrustworthyIFCN
KontakRedaksiDisclaimerKode EtikPedoman Media SiberSitemapForm PengaduanTentang KamiKarirMetode Cek FaktaHak Jawab dan Koreksi Berita
  • Liputan6
  • Merdeka
  • Bola.com
  • Bola.net
  • Fimela
  • Kapanlagi.com
  • Brilio
Connect with us

Copyright © 2025 Liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.

VIDEO: Bea Cukai Juanda Gagalkan Penyelundupan Sabu 3 Kg dari Malaysia

News29 September 2020
L
OlehLiputan6
Diperbaharui 22 Sep 2025, 17:21 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2020, 22:59 WIB
Copy Link
Batalkan

Upaya penyelundupan sabu-sabu dari Malaysia, kembali digagalkan Tim Bea Cukai Bandara Internasional Juanda. Kali ini seorang TKI asal Probolinggo diringkus petugas, karena membawa sabu-sabu 3 kilogram yang disembunyikan dalam stop kontak listrik. Berikut video pemberitaannya pada Fokus, 28 September 2020. Seorang TKI asal Probolinggo, Jawa Timur, berinisial BH (39), ditangkap petugas Bea Cukai Bandara Juanda, dan BNNP Jawa Timur, karena berusaha menyelundupkan narkoba dari Malaysia. Dari tangan pelaku, petugas menyita total 3,45 kilogram sabu-sabu, yang disembunyikan dalam puluhan stop kontak listrik. Pengungkapan kasus, berasal dari informasi adanya penyelundupan sabu-sabu dari Malaysia. Petugas yang mengintensifkan pemeriksaan penumpang yang terbang dari Malaysia, akhirnya menemukan paket mencurigakan yang dibawa tersangka BH, penumpang pesawat Air Asia rute Kuala Lumpur -- Surabaya. Kepada petugas, tersangka BH mengatakan paket berisi sabu-sabu tersebut merupakan titipan dari seseorang di Malaysia. Rencananya paket itu diambil seseorang di Bandara Juanda. Pelaku berharap, kondisi saat pandemi memudahkan penyelundupan barang haram tersebut ke Indonesia. Dari hasil pemeriksaan petugas, rencananya barang haram yang merupakan narkotika golongan I itu akan dikirim ke Madura, sesuai pesanan jaringan narkoba Madura. "Alhamdulillah sudah mengungkap upaya penyelundupan narkotika ini, dari penumpang yang repatriasi, ini warga negara kita yang bekerja di Malaysia yang pulang, kita ketahui dalam masa pandemi ini memang belum boleh warga negara asing, jadi sebetulnya ini risiko yang rendah, orang repatriasi ndak akan macem-macem, tapi dari analisis temen-temen, ini ada potensi, bahwa penumpang ini bersentuhan dengan jaringan internasional," ujar Budi Harjanto, Kepala Bea Cukai Juanda. Untuk kepentingan pemeriksaan lebih lanjut, Bea Cukai Juanda menyerahkan pelaku berikut barang bukti 3,45 kilogram sabu-sabu ke BNNP Jawa Timur.

  • Malaysia
  • Bandara Juanda
  • Sidoarjo
  • Sabu-sabu
  • Berita Surabaya
  • biro surabaya
  • Penyelundupan Narkotika
  • news35:40
    Sederet Cara Pemprov Jakarta Antisipasi Pohon Tumbang, Sampai Pakai Alat Canggih
    Newssehari yang lalu
  • news06:01
    Air Surut Perlihatkan Kerusakan Parah Usai Banjir di Padang, Sumatera
    Newssehari yang lalu
  • news05:05
    Tim Penyelamat Berpacu Selamatkan Wilayah Terisolasi Akibat Banjir Sumatra
    Newssehari yang lalu
  • news05:38
    Eksekutif China Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Radioaktif di Cikande
    Newssehari yang lalu
  • news03:31
    Petani Sumatera Terpuruk Akibat Banjir dan Longsor
    Newssehari yang lalu
  • news08:08
    Komisi IV PKS Emosi Singgung Menteri Mundur Depan Raja Juli Usai Banjir Sumatera
    Newssehari yang lalu
  • news05:18
    Banjir Sumatera Kini Renggut Lebih dari 800 Jiwa | Kota di Ukraina Nyaris Dikepung Rusia
    Newssehari yang lalu
  • news06:25
    Komisi IV Tunjuk-Tunjuk Semprot Menteri Raja Soal Banjir Sumatera: Kemana Saja Selama ini!
    News2 hari yang lalu
  • news06:03
    PKB di DPR Keras Kritik Purbaya Imbas Potong TKD Kaltim 73% sampai Teriak "Gak Adil!"
    News2 hari yang lalu
  • news05:34
    Jenderal Rikwanto DPR Buka-bukaan 'Harta Karun' Jadi Incaran Mafia Hukum di Pengadilan
    News2 hari yang lalu