logo
Video Terbaru
  • HOME
  • NEWS
  • SHOWBIZ
  • BOLA
  • HEALTH
  • BISNIS
  • CITIZEN6
  • GLOBAL
  • TEKNO
  • LIFESTYLE
  • OTOMOTIF
  • REGIONAL
logo
  • Home
  • News
  • Showbiz
  • Bola
  • Health
  • Bisnis
  • Citizen6
  • Global
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Regional
logoTrustworthyIFCN
KontakRedaksiDisclaimerKode EtikPedoman Media SiberSitemapForm PengaduanTentang KamiKarirMetode Cek FaktaHak Jawab dan Koreksi Berita
  • Liputan6
  • Merdeka
  • Bola.com
  • Bola.net
  • Fimela
  • Kapanlagi.com
  • Brilio
Connect with us

Copyright © 2025 Liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.

VIDEO: Puluhan Siswa SD Jember Belajar di Bangunan Nyaris Ambruk

News14 September 2019
L
OlehLiputan6
Diperbaharui 19 Sep 2025, 02:08 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2019, 13:30 WIB
Copy Link
Batalkan

Puluhan siswa sekolah dasar di Jember, Jawa Timur, terpaksa harus belajar di bangunan sekolah yang kondisinya rusak berat. Selain nyaris ambruk karena terdapat banyak keretakan di bagian dinding, siswa juga sering kali basah kuyup saat hujan turun lantaran atapnya hanya tinggal separuh. Kondisi bangunan sekolah dasar negeri curah takir tiga, Kecamatan Tempurejo, Jember, sungguh memprihatinkan. Berdiri sejak 1979, bangunan SD di pinggiran hutan taman nasional meru betiri ini belum sekalipun disentuh renovasi. Maka pantas saja, jika kondisi bangunannya sangat tidak layak digunakan untuk belajar. Kerusakan terparah terjadi di tiga ruang kelas, yakni kelas empat, lima, dan enam. Namun, karena tidak ada pilihan lain, tiga ruang kelas itu hingga kini masih digunakan. Selain nyaris ambruk karena terdapat banyak keretakan di bagian dinding, siswa kelas lima dan enam juga sering kali basah kuyup saat hujan turun dan terpapar langsung sinar matahari, lantaran atapnya hanya tinggal separuh. Para siswa pun mengaku takut dan mengeluh tak bisa konsentrasi selama menerima pelajaran. Kondisi yang sama juga terjadi di ruang kelas empat, alih-alih sarana belajar yang layak. Foto presiden di ruang kelas ini bahkan masih foto presiden terdahulu, Susilo Bambang Yudhoyono. Pihak sekolah sendiri mengaku sudah mengajukan anggaran renovasi sekolah sejak tahun 2011. Namun, karena belum juga terealisasi, kondisi bangunan sekolah justru kian mengenaskan setelah wilayah ini dilanda angin puting beliung pada 2017 lalu. "Darurat tiga kelas, 4,5 dan 6. Yang darurat itu, kalau hujan airmasuk dan dari bawah keluar air kayak nyembur gitu. Masih difungsikan karena belajar di luar kurang bagus dilihat warga. Dulu pernah inisiatif patungan untuk betulkan asbes," ujar Guru SDN Curah Takir 3, Ferdian Wibowo, seperti ditayangkan di program Liputan6. Para guru dan siswa berharap, bangunan sekolah ini bisa segera diperbarui agar proses belajar mengajar bisa kembali berjalan lancar.

  • Surabaya
  • Jember
  • Berita Surabaya
  • Bangunan Sekolah Rusak
  • Bangunan Sekolah
  • news06:01
    Air Surut Perlihatkan Kerusakan Parah Usai Banjir di Padang, Sumatera
    News4 jam yang lalu
  • news05:05
    Tim Penyelamat Berpacu Selamatkan Wilayah Terisolasi Akibat Banjir Sumatra
    News4 jam yang lalu
  • news05:38
    Eksekutif China Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Radioaktif di Cikande
    News4 jam yang lalu
  • news03:31
    Petani Sumatera Terpuruk Akibat Banjir dan Longsor
    News4 jam yang lalu
  • news08:08
    Komisi IV PKS Emosi Singgung Menteri Mundur Depan Raja Juli Usai Banjir Sumatera
    News10 jam yang lalu
  • news05:18
    Banjir Sumatera Kini Renggut Lebih dari 800 Jiwa | Kota di Ukraina Nyaris Dikepung Rusia
    News10 jam yang lalu
  • news06:25
    Komisi IV Tunjuk-Tunjuk Semprot Menteri Raja Soal Banjir Sumatera: Kemana Saja Selama ini!
    Newssehari yang lalu
  • news06:03
    PKB di DPR Keras Kritik Purbaya Imbas Potong TKD Kaltim 73% sampai Teriak "Gak Adil!"
    Newssehari yang lalu
  • news05:34
    Jenderal Rikwanto DPR Buka-bukaan 'Harta Karun' Jadi Incaran Mafia Hukum di Pengadilan
    Newssehari yang lalu
  • news09:31
    Keras di DPR, Fraksi Kaltim Protes Menkeu Purbaya Asal-asalan Pangkas Anggaran Daerah
    Newssehari yang lalu