logo
Video Terbaru
  • HOME
  • NEWS
  • SHOWBIZ
  • BOLA
  • HEALTH
  • BISNIS
  • CITIZEN6
  • GLOBAL
  • TEKNO
  • LIFESTYLE
  • OTOMOTIF
  • REGIONAL
logo
  • Home
  • News
  • Showbiz
  • Bola
  • Health
  • Bisnis
  • Citizen6
  • Global
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Regional
logoTrustworthyIFCN
KontakRedaksiDisclaimerKode EtikPedoman Media SiberSitemapForm PengaduanTentang KamiKarirMetode Cek FaktaHak Jawab dan Koreksi Berita
  • Liputan6
  • Merdeka
  • Bola.com
  • Bola.net
  • Fimela
  • Kapanlagi.com
  • Brilio
Connect with us

Copyright © 2025 Liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.

Terungkapnya Kasus Mutilasi Guru Tari di Blitar

News15 April 2019
L
OlehLiputan6
Diperbaharui 07 Sep 2025, 17:40 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2019, 11:59 WIB
Copy Link
Batalkan

Pembunuhan pria yang jasadnya ditemukan dalam koper tanpa kepala menjadi kasus kriminal yang mendapat perhatian khusus. Dua pelaku membunuh korban dalam warung kopi yang sengaja disewa sebelumnya. Seperti ditayangkan Patroli Indosiar, Senin (15/4/2019), jajaran Subdit Jatanras Polda Jawa Timur akhirnya berhasil menemukan kepala Budi Hartanto yang menjadi korban mutilasi. BKepala Budi ditemukan tersangkut di aliran Sungai Desa Bleber, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, pada penyisiran yang dilakukan tim kepolisian selama sekitar enam jam. Kepala korban yang terbungkus plastik diduga dibuang oleh para pelaku usai melakukan pembunuhan. Untuk kepentingan penyelidikan, korban dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kota Kediri untuk diperiksa. Polisi kemudian menangkap dua pelaku pembunuhan sadis berinisial AP dan AJ. Keduanya ditangkap di dua lokasi berbeda, yaitu di Jakarta dan Kediri. Para pelaku mengaku membunuh Budi Hartanto yang dikenal sebagai guru tari, di sebuah warung yang disewa salah satu pelaku. Kemudian membuang jenazahnya ke kolong Jembatan Karanggondang, Blitar pada 3 April silam. "Pembunuhan dilakukan di luar wilayah Blitar. Kedai disewa oleh pelaku ya," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera. Pembunuhan dilakukan dengan sadis, mengingat dari hasil laboratorium forensik Polda Jawa Timur, ditemukan fakta korban dimutilasi menggunakan lebih dari satu senjata tajam. Pola-pola pembunuhan seperti ini menurut pakar kriminal biasa dilakukan pelaku yang diperkirakan sebagai orang terdekat korban untuk menghilangkan jejak identitas korbannya. "Yang dimutilasi biasanya di bagian-bagian yang mudah dikenali dari korban," kata kriminolog Adrianus Meliala. Sementara berdasarkan sejumlah kajian, pelaku mutilasi tidak memiliki ciri-ciri khusus. Bahkan cenderung datang dari kalangan yang tidak pernah memiliki perilaku pelanggaran hukum. Polisi masih terus melakukan pemeriksaan terhadap kedua pelaku untuk memastikan apa motif keduanya melakukan pembunuhan sadis kepada Budi Hartanto.

  • Pembunuhan
  • Mutilasi
  • Program TV News
  • patroli indosiar
  • news09:35
    16 Lansia Tewas Akibat Kebakaran Panti Jompo di Manado, DVI Proses Identifikasi
    News8 jam yang lalu
  • news05:00
    Kemensos Bagi-Bagi Rp450 Ribu/Orang Tiap Bulan Korban Bencana Sumatera, Untuk Apa?
    News8 jam yang lalu
  • news09:07
    Meledak Amarah Kasad Maruli Ada Pihak Jahat Tega Bikin Ulah di Tengah Bencana Sumatera
    News9 jam yang lalu
  • news07:45
    Panglima TNI Emosi Soal Bendera GAM Berkibar di Tengah Bencana Sumatera: Tindak Tegas!
    News9 jam yang lalu
  • news07:13
    Hormat Prabowo Bangga Jaksa Agung Sangar Sikat Habis Penjahat
    News5 hari yang lalu
  • news08:16
    Keras Prabowo Sikat 20 Perusahaan Sawit Nakal Bikin 100 Ribu Rakya Sengsara
    News5 hari yang lalu
  • news07:12
    Jet Pribadi Jatuh dan Tewaskan Panglima Militer Libya | Pos Nataru di Banyuwangi Tampil Unik
    News5 hari yang lalu
  • news02:55
    UMP Jakarta 2026 Naik 6,17 Persen Jadi Rp5,7 Juta
    News5 hari yang lalu
  • news02:54
    Kejutan! Pramono Umumkan UMP Jakarta 2026 Naik 6,17 Persen Menjadi Rp5,729 Juta
    News5 hari yang lalu
  • news08:22
    Prabowo Tak Peduli Sering Ditertawai Bicara Kekuatan Asing Ganggu Indonesia
    News5 hari yang lalu