logo
Video Terbaru
  • HOME
  • NEWS
  • SHOWBIZ
  • BOLA
  • HEALTH
  • BISNIS
  • CITIZEN6
  • GLOBAL
  • TEKNO
  • LIFESTYLE
  • OTOMOTIF
  • REGIONAL
logo
  • Home
  • News
  • Showbiz
  • Bola
  • Health
  • Bisnis
  • Citizen6
  • Global
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Regional
logoTrustworthyIFCN
KontakRedaksiDisclaimerKode EtikPedoman Media SiberSitemapForm PengaduanTentang KamiKarirMetode Cek FaktaHak Jawab dan Koreksi Berita
  • Liputan6
  • Merdeka
  • Bola.com
  • Bola.net
  • Fimela
  • Kapanlagi.com
  • Brilio
Connect with us

Copyright © 2025 Liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.

VIDEO: Pembuat Tasbih dari Kayu Gaharu di Desa Entalsewu Masih Bertahan di Masa Pandemi

News31 Juli 2021
L
OlehLiputan6
Diperbaharui 22 Sep 2025, 23:22 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2021, 21:43 WIB
Copy Link
Batalkan

Tempat usaha rumahan pembuatan tasbih dari kayu gaharu di Sidoarjo tetap bertahan di tengah pandemi, sebelum pandemi omzet penjualan mencapai Rp 1,3 miliar per bulan. Penjualan mengalami penurunan diawal pandemi Covid-19, hingga 30 persen atau Rp 300 juta per bulan. Harga tasbih bervariasi mulai dari Rp 750 ribu hingga Rp 50 juta. Sedangkan untuk gelang dijual Rp 500 ribu hingga Rp 60 juta. Berikut kita simak videonya pada Liputan6, (30/7/2021). Inilah tempat usaha rumahan pembuat tasbih berbahan kayu gaharu milik Bagus dan rekannya di Desa Entalsewu, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. Di awal pandemi Covid-19 usaha pembuatan tasbih kayu gaharu dari Merauke ini, sempat turun penjualannya hingga 30 persen atau sekitar Rp 300 juta per bulan. Sebelum pandemi, penjualan tasbih, gelang dari kayu gaharu ini omzetnya mencapai Rp 1,3 miliar per bulannya. Dengan keuletan dan kedisiplinan mempertahankan kualitas bahan, dan selalu menerapkan protokol kesehatan di lingkungan kerjanya, usaha rumahan inipun mampu bertahan di tengah pandemi. Usaha yang dimulai 5 tahun lalu ini dikembangkan dengan sistem penjualan melalui daring dan media sosial, sehingga mampu menembus pasar ekspor. Mulai dari Timur Tengah, Amerika Serikat, Amerika Latin, negara di Asia hingga ke pasar Eropa. Tak hanya membuat tasbih, Bagus juga membuat dupa dan minyak wangi dari kayu gaharu. "Penjualan agak menurun, awalnya dulu sebelum corona, penjualan lebih banyak, setelah adanya pandemi, kita kan ekspor, lebih-lebih ke Timur Tengah, di sana ketika ada lockdown, sangat berpengaruh besar, kita ndak bisa kirim," terang Bagus, Perajin Tasbih Kayu Gaharu. Harga satu set tasbih dijual bervariasi, mulai dari Rp 750 ribu hingga Rp 50 juta. Sedangkan untuk gelang dijual Rp 500 ribu hingga Rp 60 juta, tergantung kualitas bahan kayu gaharu. Semakin tua usia kayu gaharu, hasil kerajinan tangan ini semakin mahal. Perajin kayu gaharu ini berharap pandemi Covid-19 ini segera berakhir dan ekonomi bisa kembali pulih.

  • liputan6
  • SCTV
  • Liputan6 SCTV
  • Sidoarjo
  • Berita Surabaya
  • biro surabaya
  • SCTV Biro Surabaya
  • kecamatan buduran
  • desa entalsewu
  • usaha pembuatan tasbih
  • tasbih kayu gaharu
  • news05:59
    Kasad Maruli Emosi Respons Dianggap Gagap Bencana: Ini Tak Akan Selesai Dengan Menangis!
    News3 jam yang lalu
  • news05:00
    Temuan Mencurigakan Diduga Bom di Bandung, Polisi Sterilkan Lokasi
    News5 jam yang lalu
  • news08:03
    OTT KPK di Banten, Oknum Jaksa Diciduk!
    News5 jam yang lalu
  • news04:48
    Selundupkan Kokain ke Bali, Warga Australia Divonis 12 Tahun Penjara
    News5 jam yang lalu
  • news05:16
    Kantor Bupati Bekasi Disegel KPK, Dugaan Kasus Apa?
    News6 jam yang lalu
  • news07:03
    Menohok Rocky Gerung Sindir Purbaya Kuliah Lama Ekonomi 7 Semester: Ilmu Mudah, Ngapain?
    News21 jam yang lalu
  • news06:38
    Nada Tinggi Megawati Ancam Kader PDIP yang Maling Duit Bencana
    News21 jam yang lalu
  • news06:38
    Nada Tinggi Megawati Ancam Pecat Kader PDIP Jika Berani Embat Uang Bencana
    News21 jam yang lalu
  • news08:38
    Guyon Menkeu Purbaya Cari Dirjen Pajak: Kayaknya Kabur Nih
    News21 jam yang lalu
  • news01:21
    Kerugian Longsor di Sumatera Utara, Akibat Deforestasi?
    News21 jam yang lalu