logo
Video Terbaru
  • HOME
  • NEWS
  • SHOWBIZ
  • BOLA
  • HEALTH
  • BISNIS
  • CITIZEN6
  • GLOBAL
  • TEKNO
  • LIFESTYLE
  • OTOMOTIF
  • REGIONAL
logo
  • Home
  • News
  • Showbiz
  • Bola
  • Health
  • Bisnis
  • Citizen6
  • Global
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Regional
logoTrustworthyIFCN
KontakRedaksiDisclaimerKode EtikPedoman Media SiberSitemapForm PengaduanTentang KamiKarirMetode Cek FaktaHak Jawab dan Koreksi Berita
  • Liputan6
  • Merdeka
  • Bola.com
  • Bola.net
  • Fimela
  • Kapanlagi.com
  • Brilio
Connect with us

Copyright © 2025 Liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.

VIDEO: I-Nose C-19 Alat Deteksi COVID-19 Melalui Bau Keringat

News30 Januari 2021
L
OlehLiputan6
Diperbaharui 22 Sep 2025, 13:32 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2021, 20:24 WIB
Copy Link
Batalkan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur, menciptakan alat deteksi virus corona dengan cara baru dan unik. Yakni dengan melalui bau keringat di bagian ketiak. Temuan deteksi tersebut diklaim lebih cepat, dan akurat dalam mendeteksi Covid-19. Alat pendeteksi Covid-19 melalui bau keringat di ketiak ini, dikembangkan oleh Guru Besar ITS Prof. Riyanarto Sarno. Alat yang diberi nama i-nose C-19 ini, merupakan inovasi teknologi yang telah melalui tahap satu uji klinis. Tim pengembangan perangkat lunak berbasis kecerdasan buatan ini, dipimpin Guru Besar dari Departemen Teknik Informatika ITS dan melibatkan mahasiswa dari jenjang Magister dan Doktoral. Berikut diberitakan pada Liputan6, (28/1/2021). I-nose C-19 merupakan alat skrining Covid-19 yang diklaim pertama di dunia, karena mendeteksi melalui bau keringat ketiak. Sistem kerja i-nose C-19 mengambil sampel bau keringat ketiak seseorang, dan memprosesnya menggunakan artificial intelligence atau kecerdasan buatan. Alat temuannya ini memiliki kelebihan, dibandingkan dengan teknologi skrining Covid-19 lainnya. Di antaranya proses berada dalam satu alat, sehingga seseorang bisa langsung melihat hasilnya, serta dilengkapi fitur near field communication atau NFC. Sehingga pengisian data, cukup dengan menempelkan e-KTP pada alat deteksi cepat Covid-19 tersebut. "Keringat ketiak tadi, baunya diisap oleh alat ini, jadi melalui slang gitu, kira-kira panjangnya 1 meter, kemudian bau yang masuk ke alat ini akan diterima oleh sensor-sensor, gas sensor itu nanti akan mengkonversi menjadi sinyal-sinyal listrik, kemudian sinyal-sinyal listrik itu yang akan diproses menggunakan artificial intelligence, output-nya nanti akan menentukan seseorang itu positif atau negatif, hasilnya, nanti ada sertifikat kecil yang menyatakan seseorang tersebut positif atau negatif, itu dikirimkan ke Whatsapp atau email, dan kemudian sertifikat tadi bisa diverifikasi," papar Prof. Riyanarto Sarno, Penemu i-nose C-19. Selain, biayanya murah, i-nose C-19 juga tidak membutuhkan keahlian khusus, siapa saja bisa mengoperasikannya. Rencananya i-nose C-19 ini akan diproduksi massal dengan meningkatkan data samplingnya untuk izin edar di pasaran.

  • Surabaya
  • liputan6
  • SCTV
  • Liputan6 SCTV
  • Berita Surabaya
  • biro surabaya
  • ITS Surabaya
  • deteksi covid-19
  • SCTV Biro Surabaya
  • i-nose c-19
  • news05:59
    Kasad Maruli Emosi Respons Dianggap Gagap Bencana: Ini Tak Akan Selesai Dengan Menangis!
    News12 jam yang lalu
  • news05:00
    Temuan Mencurigakan Diduga Bom di Bandung, Polisi Sterilkan Lokasi
    News14 jam yang lalu
  • news08:03
    OTT KPK di Banten, Oknum Jaksa Diciduk!
    News14 jam yang lalu
  • news04:48
    Selundupkan Kokain ke Bali, Warga Australia Divonis 12 Tahun Penjara
    News14 jam yang lalu
  • news05:16
    Kantor Bupati Bekasi Disegel KPK, Dugaan Kasus Apa?
    News14 jam yang lalu
  • news07:03
    Menohok Rocky Gerung Sindir Purbaya Kuliah Lama Ekonomi 7 Semester: Ilmu Mudah, Ngapain?
    Newssehari yang lalu
  • news06:38
    Nada Tinggi Megawati Ancam Kader PDIP yang Maling Duit Bencana
    Newssehari yang lalu
  • news06:38
    Nada Tinggi Megawati Ancam Pecat Kader PDIP Jika Berani Embat Uang Bencana
    Newssehari yang lalu
  • news08:38
    Guyon Menkeu Purbaya Cari Dirjen Pajak: Kayaknya Kabur Nih
    Newssehari yang lalu
  • news01:21
    Kerugian Longsor di Sumatera Utara, Akibat Deforestasi?
    Newssehari yang lalu