logo
Video Terbaru
  • HOME
  • NEWS
  • SHOWBIZ
  • BOLA
  • HEALTH
  • BISNIS
  • CITIZEN6
  • GLOBAL
  • TEKNO
  • LIFESTYLE
  • OTOMOTIF
  • REGIONAL
logo
  • Home
  • News
  • Showbiz
  • Bola
  • Health
  • Bisnis
  • Citizen6
  • Global
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Regional
logoTrustworthyIFCN
KontakRedaksiDisclaimerKode EtikPedoman Media SiberSitemapForm PengaduanTentang KamiKarirMetode Cek FaktaHak Jawab dan Koreksi Berita
  • Liputan6
  • Merdeka
  • Bola.com
  • Bola.net
  • Fimela
  • Kapanlagi.com
  • Brilio
Connect with us

Copyright © 2025 Liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.

VIDEO: Seorang Ibu Rumah Tangga di Lumajang Bikin Keripik dari Pelepah Pisang

News31 Desember 2020
L
OlehLiputan6
Diperbaharui 20 Sep 2025, 20:16 WIB
Diterbitkan 31 Des 2020, 03:48 WIB
Copy Link
Batalkan

Aneka makanan yang unik-unik, selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi yang suka berburu makanan. Di Lumajang, Jawa Timur, seorang ibu rumah tangga mengolah pelepah pisang menjadi keripik gurih dan renyah. Tak hanya dijual di daerah asalnya, produksi kuliner ini juga memenuhi permintaan Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia dan Hong Kong. Olahan keripik berbahan pelepah pisang ini karya inovasi Toyibatur Rohmah, warga Desa Kalibendo, Kecamatan Pasirian, Lumajang. Ide membuat kuliner berbahan pelepah pisang ini, berawal melimpahnya tanaman pisang, yang menjadi salah satu komoditas utama Kabupaten Lumajang yang dibuang begitu saja usai dipanen. Toyibatur Rohmah pun mencoba berinovasi untuk diolah menjadi kudapan enak dan gurih. Cara membuatnya, pelepah batang pisang atau gedebok dalam bahasa jawa, dibersihkan dan dibuang kulit luarnya, kemudian dipotong kotak, lalu dicuci bersih. Buat adonan tepung terigu dan kanji, dicampur bumbu ketumbar, kemiri, daun jeruk, bawang putih serta bawang merah. Setelah adonan siap, pelepah pisang dicelupkan dan digoreng hingga kering. Mengolah kuliner unik berbahan baku pelepah pisang yang terbuang, menjadi berkah tersendiri bagi Toyibatur Rohmah. Kuliner dengan rasa khas yang gurih dan renyah itu, digemari banyak orang, dan menghasilkan pundi-pundi rupiah bagi keluarga, dan karyawannya. "Mereka awalnya heran, karena masa gedebok bisa dibuat keripik, akhirnya awalnya mencoba beli satu, kok enak gitu beli lima, dan sekarang banyak berlangganan, pemasaran, karena saya jual beli online lewat media sosial, jadi Alkhamdulillah, sudah Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, sudah semua, walaupun produk masih baru, dan sekarang banyak dari luar Jawa, bahkan, kapan hari itu saya kirim ke Hong Kong," ungkap Toyibatur Rohmah, Pembuat Pelepah Pisang Crispi, seperti dilansir dari Liputan6, 28 Desember 2020. Satu bungkus keripik pelepah pisang dijual Rp 15.000. Tidak hanya memenuhi permintaan pasar dalam negeri, produk ini sudah merambah pasar mancanegara, seperti Malaysia dan Hong Kong, untuk memenuhi permintaan pembeli Tenaga Kerja Indonesia.

  • liputan6
  • SCTV
  • Liputan6 SCTV
  • pisang
  • lumajang
  • Berita Surabaya
  • biro surabaya
  • Keripik
  • SCTV Biro Surabaya
  • pasirian
  • desa kalibendo
  • keripik pelepah pisang
  • news05:59
    Kasad Maruli Emosi Respons Dianggap Gagap Bencana: Ini Tak Akan Selesai Dengan Menangis!
    News10 jam yang lalu
  • news05:00
    Temuan Mencurigakan Diduga Bom di Bandung, Polisi Sterilkan Lokasi
    News12 jam yang lalu
  • news08:03
    OTT KPK di Banten, Oknum Jaksa Diciduk!
    News12 jam yang lalu
  • news04:48
    Selundupkan Kokain ke Bali, Warga Australia Divonis 12 Tahun Penjara
    News12 jam yang lalu
  • news05:16
    Kantor Bupati Bekasi Disegel KPK, Dugaan Kasus Apa?
    News12 jam yang lalu
  • news07:03
    Menohok Rocky Gerung Sindir Purbaya Kuliah Lama Ekonomi 7 Semester: Ilmu Mudah, Ngapain?
    Newssehari yang lalu
  • news06:38
    Nada Tinggi Megawati Ancam Kader PDIP yang Maling Duit Bencana
    Newssehari yang lalu
  • news06:38
    Nada Tinggi Megawati Ancam Pecat Kader PDIP Jika Berani Embat Uang Bencana
    Newssehari yang lalu
  • news08:38
    Guyon Menkeu Purbaya Cari Dirjen Pajak: Kayaknya Kabur Nih
    Newssehari yang lalu
  • news01:21
    Kerugian Longsor di Sumatera Utara, Akibat Deforestasi?
    Newssehari yang lalu