logo
Video Terbaru
  • HOME
  • NEWS
  • SHOWBIZ
  • BOLA
  • HEALTH
  • BISNIS
  • CITIZEN6
  • GLOBAL
  • TEKNO
  • LIFESTYLE
  • OTOMOTIF
  • REGIONAL
logo
  • Home
  • News
  • Showbiz
  • Bola
  • Health
  • Bisnis
  • Citizen6
  • Global
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Regional
logoTrustworthyIFCN
KontakRedaksiDisclaimerKode EtikPedoman Media SiberSitemapForm PengaduanTentang KamiKarirMetode Cek FaktaHak Jawab dan Koreksi Berita
  • Liputan6
  • Merdeka
  • Bola.com
  • Bola.net
  • Fimela
  • Kapanlagi.com
  • Brilio
Connect with us

Copyright © 2025 Liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.

VIDEO: Warga Madiun Sulap Cangkang Telur Jadi Lukisan Bernilai Tinggi

News20 Desember 2020
L
OlehLiputan6
Diperbaharui 20 Sep 2025, 19:20 WIB
Diterbitkan 20 Des 2020, 04:32 WIB
Copy Link
Batalkan

Seorang pemuda di Madiun, Jawa Timur, mampu menyulap limbah yang biasanya dibuang sia-sia, menjadi sebuah karya seni bernilai tinggi. Pemuda ini mampu menghasilkan karya lukisan dari cangkang telur. Selain untuk lukisan, kulit telur ini juga dimanfaatkan untuk mempercantik pot bunga. Berikut kita simak videonya pada Fokus, 18 Desember 2020. Inilah sebagian hasil karya Ervan Dwi Susilo (24), warga Desa Tulungrejo, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun. Sekilas lukisan tokoh nasional, seperti Soekarno, dan Jenderal Soedirman ini, diwarnai menggunakan cat. Namun, siapa sangka, karya lukisan ini berasal dari bahan cangkang telur atau lapisan kulit telur. Dan ternyata, selain halus, degradasi warnanya sungguh menakjubkan. Padahal, semua lukisan ini, pewarnaannya sama sekali tidak menggunakan cat, melainkan dari cangkang telur. Selain lukisan, cangkang telur juga dimanfaatkan untuk mempercantik pot bunga, dengan sentuhan bernilai seni tinggi. Bahan cangkang telur sebelumnya, dia kumpulkan dari sisa masakan ibunya atau tetangga sekitar. Setelah terkumpul, dan dibersihkan, cangkang telur lalu dijemur di bawah terik sinar matahari. Setelah kering, baru digunakan untuk melukis. Ide melukis seperti ini, dilakukan Ervan sejak tahun 2015. Bermula ketika bapaknya pulang hajatan ke tetangga, dan membawa nasi lengkap dengan lauk pauknya. Usai makan, tak sengaja tangannya tertempel cangkang telur. Itulah awal dia mempunyai ide kreatif memanfaatkan barang yang sebenarnya dibuang percuma, menjadi karya seni berkualitas. Kini saat pandemi, bisa membantu menopang ekonomi keluarga. Karena sehari-hari Ervan hanya bekerja sebagai karyawan lepas bagian kebersihan, di salah satu kantor pemerintahan setempat. Untuk membuat satu lukisan, dibutuhkan waktu hingga sebulan, tergantung tingkat kesulitan dan besarnya lukisan. Untuk lukisan cangkang telur dijual sekitar Rp 800 ribu. Sedangkan untuk pot bunga, dijual dengan harga Rp 30 ribu hingga Rp 45 ribu. ** #IngatPesanIbu Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan. Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

  • Madiun
  • Fokus
  • Fokus Indosiar
  • Indosiar
  • Berita Surabaya
  • biro surabaya
  • lukisan kulit telur
  • news05:59
    Kasad Maruli Emosi Respons Dianggap Gagap Bencana: Ini Tak Akan Selesai Dengan Menangis!
    News6 jam yang lalu
  • news05:00
    Temuan Mencurigakan Diduga Bom di Bandung, Polisi Sterilkan Lokasi
    News8 jam yang lalu
  • news08:03
    OTT KPK di Banten, Oknum Jaksa Diciduk!
    News8 jam yang lalu
  • news04:48
    Selundupkan Kokain ke Bali, Warga Australia Divonis 12 Tahun Penjara
    News8 jam yang lalu
  • news05:16
    Kantor Bupati Bekasi Disegel KPK, Dugaan Kasus Apa?
    News8 jam yang lalu
  • news07:03
    Menohok Rocky Gerung Sindir Purbaya Kuliah Lama Ekonomi 7 Semester: Ilmu Mudah, Ngapain?
    Newssehari yang lalu
  • news06:38
    Nada Tinggi Megawati Ancam Kader PDIP yang Maling Duit Bencana
    Newssehari yang lalu
  • news06:38
    Nada Tinggi Megawati Ancam Pecat Kader PDIP Jika Berani Embat Uang Bencana
    Newssehari yang lalu
  • news08:38
    Guyon Menkeu Purbaya Cari Dirjen Pajak: Kayaknya Kabur Nih
    Newssehari yang lalu
  • news01:21
    Kerugian Longsor di Sumatera Utara, Akibat Deforestasi?
    Newssehari yang lalu