logo
Video Terbaru
  • HOME
  • NEWS
  • SHOWBIZ
  • BOLA
  • HEALTH
  • BISNIS
  • CITIZEN6
  • GLOBAL
  • TEKNO
  • LIFESTYLE
  • OTOMOTIF
  • REGIONAL
logo
  • Home
  • News
  • Showbiz
  • Bola
  • Health
  • Bisnis
  • Citizen6
  • Global
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Regional
logoTrustworthyIFCN
KontakRedaksiDisclaimerKode EtikPedoman Media SiberSitemapForm PengaduanTentang KamiKarirMetode Cek FaktaHak Jawab dan Koreksi Berita
  • Liputan6
  • Merdeka
  • Bola.com
  • Bola.net
  • Fimela
  • Kapanlagi.com
  • Brilio
Connect with us

Copyright © 2025 Liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.

VIDEO: Pemuda Asal Banyuwangi Sulap Limbah Kayu Jadi Jam Tangan

News20 November 2019
L
OlehLiputan6
Diperbaharui 22 Sep 2025, 05:43 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2019, 07:30 WIB
Copy Link
Batalkan

Di zaman modern, jam tangan tak hanya berfungsi sebagai alat penunjuk waktu, namun juga gaya hidup. Tak heran jika sebagian orang rela menghabiskan banyak uang membeli jam tangan bermerek, agar tampil modis. Nah, jika ingin tampil beda, mungkin jam tangan buatan seorang pemuda di Banyuwangi, Jawa Timur, bisa menjadi alternatif. Meski berbahan kayu bekas, jam tangan ini memiliki tampilan modis, dan dinyatakan memiliki kualitas yang bagus. Berikut kita simak videonya pada program Fokus, 18 November 2019. Jam tangan berderet rapi ini, sepintas terlihat modis laiknya jam tangan bermerek. Jika dilihat dari dekat, arloji ini berkilau seperti terbuat dari stainless, maupun logam lainnya. Namun tak seperti umumnya, jam tangan ini terbuat dari limbah kayu. Di tangan Akbar Andi, pemuda Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, kayu bekas tak berguna, disulapnya menjadi hasil kerajinan yang memiliki nilai jual. Jam tangan dari limbah kayu ini, ia kerjakan sendiri di rumahnya. Tak sembarang limbah kayu bisa digunakan. Hanya dari jenis kayu jati, dan sono-keling saja, yang ia gunakan sebagai bahan baku. Selain kuat, kualitas jenis kayu tersebut memiliki corak, maupun motif yang menarik. Proses pengerjaan jam tangan ini dilakukan manual, mulai dari pemotongan, penghalusan, hingga pewarnaan. Untuk warna sendiri, Akbar hanya menggunakan cat vernis, agar warna asli dari kayu tak hilang. Berbagai bentuk jam tangan ia buat sesuai pesanan pelanggannya yang ia pasarkan secara online di media sosial. Pelanggan jam tangan artistik karya pemuda ini berasal dari pulau Jawa maupun luar Jawa. Untuk sebuah jam tangan kayu, dibanderol dengan harga Rp. 300-Rp. 500 ribu. Jam tangan kayu memang memiliki keunikan, dan berbeda dari jam tangan konvensional berbahan logam maupun plastik. Dengan paduan desain yang modern dan elegan, jam tangan ini mungkin cocok bagi kita yang selalu ingin tampil beda. Akbar yang juga membuat aneka kerajinan rumah tangga berbahan kayu itu menyatakan, selain kuat dan tahan lama, jam tangan buatannya tak kalah kualitasnya dengan jam tangan buatan pabrik. Nah bagaimana? Anda tertarik memilikinya?

  • Banyuwangi
  • jam tangan
  • Berita Surabaya
  • biro surabaya
  • jam tangan kayu
  • Desa Alasmalang
  • arloji limbah kayu
  • news05:59
    Kasad Maruli Emosi Respons Dianggap Gagap Bencana: Ini Tak Akan Selesai Dengan Menangis!
    News8 jam yang lalu
  • news05:00
    Temuan Mencurigakan Diduga Bom di Bandung, Polisi Sterilkan Lokasi
    News10 jam yang lalu
  • news08:03
    OTT KPK di Banten, Oknum Jaksa Diciduk!
    News10 jam yang lalu
  • news04:48
    Selundupkan Kokain ke Bali, Warga Australia Divonis 12 Tahun Penjara
    News10 jam yang lalu
  • news05:16
    Kantor Bupati Bekasi Disegel KPK, Dugaan Kasus Apa?
    News10 jam yang lalu
  • news07:03
    Menohok Rocky Gerung Sindir Purbaya Kuliah Lama Ekonomi 7 Semester: Ilmu Mudah, Ngapain?
    Newssehari yang lalu
  • news06:38
    Nada Tinggi Megawati Ancam Kader PDIP yang Maling Duit Bencana
    Newssehari yang lalu
  • news06:38
    Nada Tinggi Megawati Ancam Pecat Kader PDIP Jika Berani Embat Uang Bencana
    Newssehari yang lalu
  • news08:38
    Guyon Menkeu Purbaya Cari Dirjen Pajak: Kayaknya Kabur Nih
    Newssehari yang lalu
  • news01:21
    Kerugian Longsor di Sumatera Utara, Akibat Deforestasi?
    Newssehari yang lalu