Nama Veda Ega Pratama kini menjadi sorotan setelah mencatatkan sejarah baru bagi dunia balap motor Indonesia. Pebalap muda asal Gunungkidul, Yogyakarta, itu sukses menembus level internasional setelah melalui perjalanan panjang yang dimulai dari lintasan motocross hingga road race. Prestasi tersebut menjadikan Veda sebagai salah satu talenta paling menjanjikan Indonesia di pentas balap motor dunia. Veda Ega Pratama dikenal sebagai pebalap serbabisa. Ia mengawali kariernya di dunia motocross sejak usia sangat muda, mengikuti jejak banyak pembalap Indonesia yang menempa kemampuan dasar dari lintasan tanah. Dari ajang nasional hingga regional, Veda menunjukkan potensi besar lewat gaya balap agresif dan mental kompetitif yang kuat. Seiring waktu, Veda mengambil keputusan besar dengan beralih ke balap aspal. Perpindahan dari motocross ke road race bukan perkara mudah, namun ia mampu beradaptasi dengan cepat. Teknik pengereman, racing line, hingga pengendalian motor di kecepatan tinggi perlahan dikuasai, membuka jalannya untuk tampil di berbagai kejuaraan bergengsi. Puncaknya, Veda Ega Pratama berhasil mencetak sejarah lewat penampilan impresif di ajang balap internasional junior. Hasil tersebut tidak hanya mengharumkan namanya secara pribadi, tetapi juga membawa bendera Merah Putih bersaing sejajar dengan negara-negara kuat di dunia balap motor seperti Jepang, Italia, dan Spanyol. Keberhasilan Veda tak lepas dari dukungan tim, keluarga, serta pembinaan berjenjang yang ia jalani sejak dini. Konsistensi latihan, disiplin tinggi, dan keberanian mengambil tantangan baru menjadi kunci utama perkembangan kariernya. Ia juga dikenal sebagai pebalap yang cepat belajar dan mampu tampil tenang di bawah tekanan. Kini, Veda Ega Pratama diproyeksikan sebagai salah satu aset penting Indonesia di dunia balap motor internasional. Perjalanannya dari lintasan motocross hingga pentas global menjadi bukti bahwa mimpi besar bisa diraih lewat kerja keras, konsistensi, dan keberanian keluar dari zona nyaman. Dunia balap motor Indonesia pun menanti langkah besar berikutnya dari sang pencetak sejarah.
03:11
02:19
02:04
01:01
02:32
01:51
05:00
01:30
01:26
02:03