VIDEO: Usaha Kreatif, Peci dan Tutup Saji dari Pelepah Pisang

Di tangan kreatif Muhammad Kholil (40), pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Falah, Desa Karangmalang, Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi, pelepah pisang yang biasanya dibuang diubah menjadi barang yang menarik, dan memiliki nilai jual seperti peci dan tutup saji.

Proses pembuatannya cukup mudah. Awalnya pelepah pisang dikupas lalu potong sesuai ukuran, dan dijemur di bawah terik sinar matahari selama 10 hari. Tujuannya agar pelepah pisang benar-benar kering dan mudah dijahit, dikepang, ditempel, atau dikombinasikan dengan media lainnya.

Salah satu pembeli peci pelepah pisang mengaku tertarik karena unik dan jarang ada di pasaran. Peci pelepah pisang ini juga ringan sehingga nyaman dipakai. Berikut liputannya pada Fokus, (12/4/2021).

"Peci dari pelepah pisang ini unik, uniknya mungkin dari perbedaan pembuatan, ya dari motif, ya ringan dipakai," tutur Sardi Yanto, Penggemar Peci Pelepah Pisang.

Karena permintaan semakin banyak, usaha pembuatan peci dari pelepah pisang kini dibantu santri dan warga sekitar pondok.

"Pertama yang jelas, satu bahan itu mudah didapat pelepah pisang itu, yang kedua pelepah ini mungkin kalau di jaman sekarang itu termasuk pembuatan produk yang non plastik, non besi, dan itu saya kira lebih aman dan lebih banyak diminati, di samping itu pelepah pisang kebanyakan kalau di desa itu kan, termasuk limbah yang kurang dimanfaatkan, tapi setelah dibikin produk lain punya nilai jual, sehingga bisa memberdayakan masyarakat, khususnya di bidang ekonomi," kata Muhammad Kholil, Perajin Pelepah Pisang.

Dalam sehari, Muhammad Kholil dibantu santri dan warga mampu membuat lima buah peci pelepah pisang, serta tutup saji. Selain dipasarkan di sekitar pondok pesantren, juga dipasarkan ke luar daerah.

Harga satu peci dari pelepah pisang dijual dari Rp 25 ribu sampai Rp 85 ribu. Sementara untuk tutup saji dari Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu.