:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/thumbnails/3363673/original/082843900_1611987603-ets2_hq_ETS2b17a9f60a03dda9e_640x360-00016.jpg)
VIDEO: I-Nose C-19 Alat Deteksi COVID-19 Melalui Bau Keringat
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya...Selanjutnya
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur, menciptakan alat deteksi virus corona dengan cara baru dan unik. Yakni dengan melalui bau keringat di bagian ketiak. Temuan deteksi tersebut diklaim lebih cepat, dan akurat dalam mendeteksi Covid-19.
Alat pendeteksi Covid-19 melalui bau keringat di ketiak ini, dikembangkan oleh Guru Besar ITS Prof. Riyanarto Sarno. Alat yang diberi nama i-nose C-19 ini, merupakan inovasi teknologi yang telah melalui tahap satu uji klinis. Tim pengembangan perangkat lunak berbasis kecerdasan buatan ini, dipimpin Guru Besar dari Departemen Teknik Informatika ITS dan melibatkan mahasiswa dari jenjang Magister dan Doktoral. Berikut diberitakan pada Liputan6, (28/1/2021).
I-nose C-19 merupakan alat skrining Covid-19 yang diklaim pertama di dunia, karena mendeteksi melalui bau keringat ketiak. Sistem kerja i-nose C-19 mengambil sampel bau keringat ketiak seseorang, dan memprosesnya menggunakan artificial intelligence atau kecerdasan buatan.
Alat temuannya ini memiliki kelebihan, dibandingkan dengan teknologi skrining Covid-19 lainnya. Di antaranya proses berada dalam satu alat, sehingga seseorang bisa langsung melihat hasilnya, serta dilengkapi fitur near field communication atau NFC. Sehingga pengisian data, cukup dengan menempelkan e-KTP pada alat deteksi cepat Covid-19 tersebut.
"Keringat ketiak tadi, baunya diisap oleh alat ini, jadi melalui slang gitu, kira-kira panjangnya 1 meter, kemudian bau yang masuk ke alat ini akan diterima oleh sensor-sensor, gas sensor itu nanti akan mengkonversi menjadi sinyal-sinyal listrik, kemudian sinyal-sinyal listrik itu yang akan diproses menggunakan artificial intelligence, output-nya nanti akan menentukan seseorang itu positif atau negatif, hasilnya, nanti ada sertifikat kecil yang menyatakan seseorang tersebut positif atau negatif, itu dikirimkan ke Whatsapp atau email, dan kemudian sertifikat tadi bisa diverifikasi," papar Prof. Riyanarto Sarno, Penemu i-nose C-19.
Selain, biayanya murah, i-nose C-19 juga tidak membutuhkan keahlian khusus, siapa saja bisa mengoperasikannya. Rencananya i-nose C-19 ini akan diproduksi massal dengan meningkatkan data samplingnya untuk izin edar di pasaran.
RingkasanVideo Terkait
-
01:50
VIDEO: Lindungi Anak Majikan, Penjaga Rumah Tewas di Tangan Perampok
TV 7 jam yang lalu -
01:50
VIDEO: Lindungi Anak Majikan, Penjaga Rumah Tewas di Tangan Perampok
TV 7 jam yang lalu
-
00:00
VIDEO: Ole Romeny Ukir Rekor Langka Setelah Cetak Dua Gol untuk Timnas Indonesia
Sepak Bola 3 jam yang lalu -
03:25
VIDEO: Pemudik Malang Dibegal Usai Tarik Uang ATM untuk THR Orangtua
Nasional 4 jam yang lalu -
02:37
VIDEO: Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Ajukan Kontra-Proposal
Internasional 5 jam yang lalu -
00:00
VIDEO: Emil Audero Berpotensi Lakoni Debut Bersama Timnas Indonesia saat Hadapi China
Sepak Bola 6 jam yang lalu -
01:39
VIDEO: Pemudik Berkostum Ultraman Bikin Heboh Pelabuhan
Nasional 6 jam yang lalu -
01:35
VIDEO: Ambisi Jay Idzes Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia, Sebagai Kado untuk Rakyat!
Sepak Bola 7 jam yang lalu -
01:48
VIDEO: Data Terkini Jumlah Korban Tewas Akibat Gempa Myanmar
Internasional 7 jam yang lalu -
02:21
VIDEO: Arab Saudi Tetapkan Idul Fitri 1446 H Jatuh Pada Hari Minggu
Putri Candrawathi 7 jam yang lalu -
02:20
VIDEO: Korban Gempa Thailand Bertambah, 78 Orang Masih Hilang
Internasional 8 jam yang lalu -
24:13
Fokus : Rumah Roboh di Kulon Progo Tergerus Arus Banjir
TV 9 jam yang lalu -
01:35
VIDEO: Pedagang Kulit Ketupat Dadakan Warnai Suasana Jelang Idul Fitri di Bekasi
Putri Candrawathi 9 jam yang lalu -
02:00
VIDEO: Jelang Idulfitri, Militer Israel kembali Serang Jalur Gaza
TV 9 jam yang lalu