VIDEO: Bujet Rp 100 Jutaan, Mobil Bekas Dimodifikasi Menjadi Mobil Klasik

Berawal dari ingin memiliki mobil klasik, namun sulit didapat dan berharga mahal.seorang warga Sidoarjo memodifikasi mobil bekas menjadi mobil klasik era tahun 30 sampai 50 an. Hasil dari ketekunan berkarya di masa pandemi, kini mobil klasik buatannya yang berharga di bawah Rp 100 juta, sudah banyak dipesan para pecinta mobil klasik di beberapa kota di Indonesia. Berikut kita simak tayangannya pada Liputan6, (13/1/2021).

Mobil-mobil klasik ini bukan berada di museum atau tempat wisata. Tapi mobil modifikasi karya Iwan Setiawan, warga Kecamatan Taman, Sidoarjo, Jawa Timur, beserta karyawannya yang ditekuni pertengahan 2020 yang lalu. Berbahan mobil bekas dan plat galvanis, pengerjaan modifikasi mobil bekas menjadi mobil klasik dilakukan secara manual.

Mulai pemotongan hingga pembentukan bodi mobil. Satu mobil klasik bisa dibuat dalam waktu 2 bulan. Mobil berbentuk cadilac klasik tahun 1930 an ini, misalnya. Mobil klasik ini dipesan Devi, warga Surabaya, yang mengaku suka mobil klasik, namun sulit mendapatkannya, karena mahal dan langkah. Keinginannya itu terwujud, setelah merelakan mobil minibus tahun 90 an miliknya dirubah menjadi mobil klasik.

Iwan Setiawan berkarya karena kecintaannya di dunia otomotif, khususnya mobil klasik. Kepada pemesannya Iwan mematok harga tak sampai Rp 100 juta, tergantung tingkat kesulitannya.

"Dan kebanyakan itu mobil bekas, mobil bekas tahun 90 an kita custom untuk menjadi mobil klasik dengan skala yang 11-12, untuk bujet kurang lebih masih di bawah 100 juta, waktu pengerjaan kurang lebih sekitar 2 bulan, sementara banyak peminat yang menginginkan mobil-mobil ini parkir di garasinya beliau-beliau, jadi saya coba membuat, Alkhamdulillah banyak pesanan," terang Iwan Setiawan, Pembuat Mobil Klasik.

Kini usaha kreatifnya sudah dikenal penggemar mobil klasik dari beberapa kota di Indonesia. Kesulitan yang biasa dihadapi Iwan Setiawan adalah sulit mendapatkan data ukuran dan bentuk asli mobil klasik yang dipesan pembeli. Namun hal itu dianggap sebagai tantangan untuk terus berinovasi dan berkarya di tengah kondisi ekonomi sulit di masa pandemi Covid-19.