logo
Video Terbaru
  • HOME
  • NEWS
  • SHOWBIZ
  • BOLA
  • HEALTH
  • BISNIS
  • CITIZEN6
  • GLOBAL
  • TEKNO
  • LIFESTYLE
  • OTOMOTIF
  • REGIONAL
logo
  • Home
  • News
  • Showbiz
  • Bola
  • Health
  • Bisnis
  • Citizen6
  • Global
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Regional
logoTrustworthyIFCN
KontakRedaksiDisclaimerKode EtikPedoman Media SiberSitemapForm PengaduanTentang KamiKarirMetode Cek FaktaHak Jawab dan Koreksi Berita
  • Liputan6
  • Merdeka
  • Bola.com
  • Bola.net
  • Fimela
  • Kapanlagi.com
  • Brilio
Connect with us

Copyright © 2025 Liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.

VIDEO: Sambut Maulid Nabi, Pesanan Batik Tulis Corak Udeng Melonjak

News31 Oktober 2020
L
OlehLiputan6
Diperbaharui 22 Sep 2025, 19:38 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2020, 17:59 WIB
Copy Link
Batalkan

Setelah sempat mengalami kesulitan dan penjualan menurun di masa pandemi COVID-19, jelang perayaan Maulid Nabi, perajin batik tulis di Sidoarjo menuai berkah. Sarung batik tulis dengan corak udeng, banyak dipesan dari berbagai daerah di Jawa Timur terutama Madura, untuk digunakan dalam momen perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Di rumah Rinaldi Kurniawan, perajin batik tulis di kawasan Desa Jetis, Sidoarjo, Jawa Timur, yang semenjak sebulan lalu sibuk menerima pesanan. Sebelumnya perajin batik tulis ini mengalami kesulitan, dan penjualannya menurun sejak Maret 2020, akibat pandemi Covid-19. Berikut kita simak videonya pada Liputan6, 29 Oktober 2020. Namun kini, usaha rumahan yang melibatkan 25 pekerjanya, sedang menyelesaikan pesanan sarung batik tulis bercorak udeng, yang ramai dipesan untuk perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kain batik, Kampung Batik Desa Jetis, Sidoarjo, ini dikenal memiliki daya tahan kain yang baik, serta warna batik tulisnya yang tak mudah luntur. Sejak Oktober 2020, usaha batik milik Rinaldi kebanjiran pesanan, dari berbagai daerah di Jawa Timur, terutama dari Madura. Dalam seminggu, mampu menghasilkan lebih dari 100 potong batik tulis, dengan harga dari Rp 150 ribu hingga Rp 1 juta per potong. Omzetnya pun meningkat hingga puluhan juta rupiah per minggu. "Kalau peningkatan semakin bertambah, jadi yang biasanya itu 50 atau 75 sekarang seminggu itu 100 pieces, jadi kita kirim itu ke Madura, ke Lumajang, Jember, ke Pasuruan, tapal kuda se Jawa Timur lah, khususnya gitu," ungkap Rinaldi Kurniawan, Perajin Batik. Para perajin batik tulis di Kampung Batik Desa Jetis, Sidoarjo, ini berharap kondisi penjualan terus membaik, seperti saat jelang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW ini. Selain meningkatkan ekonomi warga, sekaligus mengenalkan karya Batik Tulis Sidoarjo baik di Tanah Air maupun mancanegara. ** #IngatPesanIbu Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan. Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

  • liputan6
  • SCTV
  • Liputan6 SCTV
  • Maulid Nabi Muhammad
  • Sidoarjo
  • batik tulis
  • Berita Surabaya
  • biro surabaya
  • SCTV Biro Surabaya
  • kampung batik jetis
  • batik corak udeng
  • news07:03
    Menohok Rocky Gerung Sindir Purbaya Kuliah Lama Ekonomi 7 Semester: Ilmu Mudah, Ngapain?
    News2 jam yang lalu
  • news06:38
    Nada Tinggi Megawati Ancam Kader PDIP yang Maling Duit Bencana
    News2 jam yang lalu
  • news06:38
    Nada Tinggi Megawati Ancam Pecat Kader PDIP Jika Berani Embat Uang Bencana
    News2 jam yang lalu
  • news08:38
    Guyon Menkeu Purbaya Cari Dirjen Pajak: Kayaknya Kabur Nih
    News2 jam yang lalu
  • news01:21
    Kerugian Longsor di Sumatera Utara, Akibat Deforestasi?
    News2 jam yang lalu
  • news07:10
    Mobil Box Terbalik di Cengkareng, Lalu Lintas Macet Parah
    News10 jam yang lalu
  • news11:53
    Paripurna DPRD Ende Berakhir Ricuh, Bupati Badeoda Walk Out
    News10 jam yang lalu
  • news09:44
    Polisi Pengeroyok Debt Collector hingga Tewas Dipecat
    News10 jam yang lalu
  • news03:14
    Superbank Resmi IPO, Saham SUPA Melonjak di Hari Perdana
    Newssehari yang lalu
  • news10:14
    Keras Presiden Prabowo Perintahkan Mendagri Tito Pelototi Pejabat di Papua
    Newssehari yang lalu