Kocak Cegukan di DPR, Menkeu Purbaya Ngaku Dikutuk Produsen Emas: Doanya Kuat Juga Mereka
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menarik perhatian di mana saat dia sedang memaparkan kebijakan Bea Keluar (BK) atas komoditas emas, Purbaya tiba-tiba mengalaim cegekun. Hal itu terjadi saat Menkeu Purbaya raker dengan dengan Komisi XI DPR RI, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (8/12). Di tengah penjelasan serius itu, Purbaya harus berhenti sejenak untuk minum air untuk meredakan batuknya. Purbaya pun berkelakar kalau dia sedang dikutuk oleh produsen emas."Mungkin produsen emas mengutuk saya dari jauh nih mau narikin bea nih," kata Purbaya dengan tertawa. #Merdekadotcom #PurbayaYudhiSadewa #Emas #Cegukan #ShortMdk
8 Desember 2025
SelengkapnyaPurbaya Meradang Ancam Rumahkan Seluruh Pegawai Bea Cukai sampai Pensiun: Gak Dibayar!
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan sudah mengancam 'merumahkan' seluruh pegawai bea cukai. Hal itu dikatakan Menkeu Purbaya saat raker dengan dengan Komisi XI DPR RI, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (8/12). "Saya bilang ke mereka, kalau anda enggak bisa perbaiki dalam waktu setahun dari kemarin, ada kemungkinan besar Bea Cukai akan dirumahkan seluruh pegawainya. Jadi mungkin dirumahin aja sampai pensiun, nggak dibayar," ujar Purbaya. Purbaya mengatakan tidak akan membayar karyawan yang dirumahkan. #Merdekadotcom #PurbayaYudhiSadewa #BeaCukai #Hajar #ShortMdk
8 Desember 2025
SelengkapnyaPurbaya Kantongi Nama-Nama Pengusaha Baju Bekas Tak Bayar Pajak: Saya Hajar!
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkap telah mengantongi nama-nama pengusaha yang sebelumnya ramai memprotes larangan impor baju bekas. Pernyataan itu disampaikan dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/12). "Kami dapat namanya, kami investigasi pajaknya seperti apa. Ternyata banyak yang tidak bayar pajak. Saya datangi orangnya untuk suruh bayar pajak," kata Purbaya. Ia menegaskan para pengusaha harus bersih sebelum menyerang pemerintah. "Jadi ini harus fair. Kalau mereka nyerang tapi menutupi kejahatannya, saya hajar. Jangan main-main dengan pemerintah," tegasnya. #Merdekadotcom #PurbayaYudhiSadewa #BajuBekas #Hajar #ShortMdk
8 Desember 2025
SelengkapnyaSatu Ruangan Pecah saat Prabowo Tanya Kasad TNI Maruli: You Punya Hubungan Apa Sama Saudi?
Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh, Minggu (7/12/2025) malam. Pada kesempatan itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Maruli Simanjuntak, menyampaikan langsung laporan kepada Prabowo. Kasad Maruli mengatakan pihaknya akan membantu membangun jembatan yang rusak di berbagai titik menggunakan jembatan jenis Aramco. Kemudian Prabowo bertanya mengenai jenis jembatan tersebut. Sebab Namanya mirip dengan perusahan minyak Arab Saudi. Prabowo pun berguyon ada hubungan apa Maruli dengan Arab Saudi.#Merdekadotcom #KASADMaruli #PresidenPrabowoSubianto #Jembatan #ShortMdk
8 Desember 2025
SelengkapnyaRespons Gubernur Mualem, GAM Minta Jatah Bantuan: Kalau Ada Saya Tindak!
Gubernur Aceh Muzakir Manaf ikut serta dalam rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah menteri di Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda, Aceh, Minggu (7/12). Rapat membahas penanganan banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Usai rapat, Gubenur Mualem menegaskan semua hal penting dibahas, seperti kesehatan, sembako dan infrastruktur. Selain itu, Gubernur Mualem merespon kabar anggota GAM meminta jatah bantuan para korban banjir. Gubenur Mualem menegaskan siap menindak anggota GAM, jika terbukti meminta jatah bantuan. #Merdekadotcom #GubernurAceh #Jatah #BantuanBencana #ShortMdk
8 Desember 2025
SelengkapnyaKomisi IV Sindir Menhut Soal Bencana: Kalau Tak Sanggup Atasi, Mundur!
Komisi IV DPR menggelar rapat dengan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (4/12). Dalam rapat tersebut, DPR menyoroti rangkaian bencana yang melanda wilayah Sumatra. Anggota Komisi IV Fraksi PKS, Rahmat Saleh, turut menyinggung contoh menteri di negara lain yang memilih mundur setelah bencana besar terjadi.
8 Desember 2025
Selengkapnya