Pascapandemi, kelompok terorisme mengubah pola rekrutmen mereka. Tak hanya di Indonesia, di berbagai negara pun, anak kini menjadi target utama yang dibidik jaringan teroris Di sepanjang tahun 2025, sebanyak 100 lebih anak usia remaja nyaris direkrut jaringan terorisme. Pola perekrutan dilakukan dengan masuk atau berada dalam jaringan media sosial atau game online yang kerab dimainkan anak-anak. Jubir Densus 88 Anti-teror Mabes Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana, membongkar tuntas bagaimana cara hingga psikologis seorang anak yang bakal dibidik kelompok teroris untuk direkrut menjadi bagian mereka.
08:31
08:58
06:13
06:49
09:01
06:14
05:37
10:46
04:50
03:24