logo
Video Terbaru
  • HOME
  • NEWS
  • SHOWBIZ
  • BOLA
  • HEALTH
  • BISNIS
  • CITIZEN6
  • GLOBAL
  • TEKNO
  • LIFESTYLE
  • OTOMOTIF
  • REGIONAL
logo
  • Home
  • News
  • Showbiz
  • Bola
  • Health
  • Bisnis
  • Citizen6
  • Global
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Regional
logoTrustworthyIFCN
KontakRedaksiDisclaimerKode EtikPedoman Media SiberSitemapForm PengaduanTentang KamiKarirMetode Cek FaktaHak Jawab dan Koreksi Berita
  • Liputan6
  • Merdeka
  • Bola.com
  • Bola.net
  • Fimela
  • Kapanlagi.com
  • Brilio
Connect with us

Copyright © 2025 Liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.

VIDEO: Beginilah Kerumunan Warga Saat Antre Vaksinasi Massal di Surabaya dan Tuban

News12 Juli 2021
L
OlehLiputan6
Diperbaharui 22 Sep 2025, 21:14 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2021, 21:50 WIB
Copy Link
Batalkan

Nampak terlihat kerumunan warga di pintu masuk stadion 10 November Surabaya, Jawa Timur. Antrean panjang warga ini disebabkan karena ingin megikuti suntik vaksinasi massal. Namun hal tersebut, membuat wali kota Surabaya yakni Eri Cahyadi kecewa lantaran melanggar prokes dan tidak sesuai dengan informasi yang diberikan. Banyak para pekerja dari luar kota Surabaya yang masuk ke dalam stadion dan menyebabkan kerumunan warga. Antrean warga yang berdesak-desakan terlihat di pintu masuk Stadion 10 November Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur, tempat digelarnya vaksinasi massal bagi warga Surabaya. Antrean panjang ini disebabkan banyaknya warga yang datang dari luar Kota Surabaya. Padahal vaksinasi massal ini diprioritaskan bagi warga Surabaya. Alhasil petugas menolak mereka yang domisili non Surabaya untuk mendapatkan vaksin. Walaupun mereka telah membawa surat rekomendasi kerja dari kantor mereka. Mereka tidak tahu jika ada persyaratan mengikuti vaksin massal dengan menyertakan surat domisili dari RT/RW. "Yang dari luar kota melampirkan keterangan dari perusahaan, bahwasanya karyawan dari perusahaan, sekarang minta tambahan keterangan bahwasanya harus ada keterangan domisili dari RT/RW, atau Kelurahan, sedangkan saya tinggalnya di mess," kata Beni Baskoro, Warga/Pekerja Luar Kota. Wali Kota Surabaya geram melihat hal ini, dan menyatakan akan memanggil pihak perusahaan dari luar Kota Surabaya yang mengirim pekerja mereka untuk mengikuti vaksinasi massal ini. "Ini yang tadi saya kembalikan, karena yang kita vaksin adalah karyawan yang dia itu bekerjanya di Surabaya, tapi hari ini banyak perusahaan akan saya panggil perusahaannya, dia yang cabangnya di Surabaya, pusatnya tidak di Surabaya, seluruh karyawannya yang di pusat dibawa ke Surabaya, divaksin di Surabaya, ndak begitu caranya," sesal Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya. Di Tuban, Jawa Timur, vaksinasi yang digelar polisi di Mapolres Tuban diserbu ribuan warga, akibatnya mereka berdesak-desakan saat antre dan kerumunan tak terhindarkan. Salah satu peserta mengaku sebelumnya sudah ke puskesmas, namun tidak mendapat jatah, karena itu mereka rela antre sejak jam 4 pagi agar bisa mendapatkan vaksinasi. "Soalnya di Puskesmas Singgahan sudah ndak kebagian, karena kemarin diprioritaskan buat yang dapat bantuan dulu, jadi ini nyari baru dapat di sini," kata Keiko Geralgin, Peserta Vaksinasi. Pihak Polres Tuban sendiri sebenarnya sudah menambah jumlah vaksin yang diberikan, bila di hari pertama diberikan 250 dosis, dan di hari kedua 200 dosis, maka di hari ketiga atau hari Sabtu disediakan 1.500 dosis. Dan jika persediaan vaksin habis, maka Polri akan mengajukan kembali untuk masyarakat Tuban. Demikian seperti diberitakan pada Liputan6, (11/7/2021).

  • Surabaya
  • liputan6
  • SCTV
  • Liputan6 SCTV
  • Tuban
  • gelora 10 nopember
  • Berita Surabaya
  • biro surabaya
  • SCTV Biro Surabaya
  • vaksinasi massal covid-19
  • antrean vaksinasi massal
  • news07:13
    Hormat Prabowo Bangga Jaksa Agung Sangar Sikat Habis Penjahat
    News2 hari yang lalu
  • news08:16
    Keras Prabowo Sikat 20 Perusahaan Sawit Nakal Bikin 100 Ribu Rakya Sengsara
    News2 hari yang lalu
  • news07:12
    Jet Pribadi Jatuh dan Tewaskan Panglima Militer Libya | Pos Nataru di Banyuwangi Tampil Unik
    News2 hari yang lalu
  • news02:55
    UMP Jakarta 2026 Naik 6,17 Persen Jadi Rp5,7 Juta
    News2 hari yang lalu
  • news02:54
    Kejutan! Pramono Umumkan UMP Jakarta 2026 Naik 6,17 Persen Menjadi Rp5,729 Juta
    News2 hari yang lalu
  • news08:22
    Prabowo Tak Peduli Sering Ditertawai Bicara Kekuatan Asing Ganggu Indonesia
    News2 hari yang lalu
  • news24:22
    Berapi-api Prabowo Tunjuk-Tunjuk Depan Tumpukan Uang Triliunan: Saya Akan Mati!
    News2 hari yang lalu
  • news09:56
    Jaksa Agung Depan Prabowo Bongkar Pelaku Penyebab Banjir Sumatera
    News2 hari yang lalu
  • news01:27
    Uang Sitaan Rp6,62 Triliun Kerja Satgas PKH Kejagung Diserahkan ke Presiden Prabowo
    News2 hari yang lalu
  • news14:34
    Rais Aam PBNU Buka Suara Soal Pemberhentian Ketum PBNU
    News2 hari yang lalu