logo
Video Terbaru
  • HOME
  • NEWS
  • SHOWBIZ
  • BOLA
  • HEALTH
  • BISNIS
  • CITIZEN6
  • GLOBAL
  • TEKNO
  • LIFESTYLE
  • OTOMOTIF
  • REGIONAL
logo
  • Home
  • News
  • Showbiz
  • Bola
  • Health
  • Bisnis
  • Citizen6
  • Global
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Regional
logoTrustworthyIFCN
KontakRedaksiDisclaimerKode EtikPedoman Media SiberSitemapForm PengaduanTentang KamiKarirMetode Cek FaktaHak Jawab dan Koreksi Berita
  • Liputan6
  • Merdeka
  • Bola.com
  • Bola.net
  • Fimela
  • Kapanlagi.com
  • Brilio
Connect with us

Copyright © 2025 Liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.

VIDEO: Pasca Keracunan Massal Pengungsi Longsor di Nganjuk, Bantuan Makanan Diseleksi

News24 Februari 2021
L
OlehLiputan6
Diperbaharui 22 Sep 2025, 00:46 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2021, 16:20 WIB
Copy Link
Batalkan

Setelah peristiwa keracunan makanan, Tim Posko Penanggulangan Bencana Longsor di Nganjuk, Jawa Timur, memperketat setiap bantuan makanan yang diterima. Yakni harus melalui dapur umum untuk diteliti terlebih dahulu, sebelum disalurkan ke pengungsi. Hal ini untuk mengantisipasi terulangnya peristiwa keracunan makanan di pengungsian. Bantuan makanan berupa nasi bungkus sudah tak bisa diberikan langsung ke pengungsi longsor di Selopuro, Ngetos, Nganjuk. Mereka dilarang menyerahkan langsung ke pengungsi, dan diarahkan ke dapur umum. Hal ini untuk mengantisipasi terulangnya peristiwa keracunan makanan di pengungsian. Di dapur umum. Tim Kesehatan juga menyertakan ahli gizi, untuk mengetahui kelayakan bantuan makanan yang diberikan oleh masyarakat. "Ada dari warga, ada dari tenaga relawan, ada dari pengungsi, bahkan Pak Kepala Desa juga katut (kena) karena makan sesuatu itu, lha makanya dengan kejadian seperti itu, ada mereka yang ingin membagikan makanan, harus kita selektif lebih dulu," kata Muhammad Yasin, Sekda Nganjuk Keracunan makanan 44 orang pengungsi terjadi pada Kamis malam. Selain para pengungsi, beberapa relawan juga mengalami gejala pusing, mual, muntah dan diare. Polres Nganjuk langsung menguji sampel makanan di Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk. Berikut seperti diberitakan pada Fokus, (22/2/2021). "Untuk sianida, arsenik, dan nitrit hasil security food-nya adalah nol, tetapi untuk formal damage hasil sekuritinya adalah 10, artinya, makanan tersebut mengandung formal damage, baik dari mienya, maupun saos, dan juga kecap, termasuk minyak bumbu, yang orang awam bilang atau biasa kita kenal dengan istilah formalin, jadi ini yang menyebabkan sebagian besar masyarakat mengalami gejala mual, muntah, pusing, dan juga diare," terang AKBP Harvi Adi Pratama, Kapolres Nganjuk. Sebanyak 44 orang yang terdiri dari pengungsi dan relawan yang keracunan massal, beberapa di antaranya sempat dirawat di Puskesmas setempat. Sebelumnya, mereka mengkonsumsi mie ayam, sumbangan dari sebuah paguyuban untuk pengungsi korban longsor.

  • Keracunan makanan
  • Fokus
  • Fokus Indosiar
  • Indosiar
  • Nganjuk
  • Berita Surabaya
  • biro surabaya
  • ngetos
  • bantuan korban longsor
  • news35:40
    Sederet Cara Pemprov Jakarta Antisipasi Pohon Tumbang, Sampai Pakai Alat Canggih
    Newssehari yang lalu
  • news06:01
    Air Surut Perlihatkan Kerusakan Parah Usai Banjir di Padang, Sumatera
    News2 hari yang lalu
  • news05:05
    Tim Penyelamat Berpacu Selamatkan Wilayah Terisolasi Akibat Banjir Sumatra
    News2 hari yang lalu
  • news05:38
    Eksekutif China Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Radioaktif di Cikande
    News2 hari yang lalu
  • news03:31
    Petani Sumatera Terpuruk Akibat Banjir dan Longsor
    News2 hari yang lalu
  • news08:08
    Komisi IV PKS Emosi Singgung Menteri Mundur Depan Raja Juli Usai Banjir Sumatera
    News2 hari yang lalu
  • news05:18
    Banjir Sumatera Kini Renggut Lebih dari 800 Jiwa | Kota di Ukraina Nyaris Dikepung Rusia
    News2 hari yang lalu
  • news06:25
    Komisi IV Tunjuk-Tunjuk Semprot Menteri Raja Soal Banjir Sumatera: Kemana Saja Selama ini!
    News2 hari yang lalu
  • news06:03
    PKB di DPR Keras Kritik Purbaya Imbas Potong TKD Kaltim 73% sampai Teriak "Gak Adil!"
    News2 hari yang lalu
  • news05:34
    Jenderal Rikwanto DPR Buka-bukaan 'Harta Karun' Jadi Incaran Mafia Hukum di Pengadilan
    News2 hari yang lalu