logo
Video Terbaru
  • HOME
  • NEWS
  • SHOWBIZ
  • BOLA
  • HEALTH
  • BISNIS
  • CITIZEN6
  • GLOBAL
  • TEKNO
  • LIFESTYLE
  • OTOMOTIF
  • REGIONAL
logo
  • Home
  • News
  • Showbiz
  • Bola
  • Health
  • Bisnis
  • Citizen6
  • Global
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Regional
logoTrustworthyIFCN
KontakRedaksiDisclaimerKode EtikPedoman Media SiberSitemapForm PengaduanTentang KamiKarirMetode Cek FaktaHak Jawab dan Koreksi Berita
  • Liputan6
  • Merdeka
  • Bola.com
  • Bola.net
  • Fimela
  • Kapanlagi.com
  • Brilio
Connect with us

Copyright © 2025 Liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.

VIDEO: Menghirup Gas Karbon Monoksida, 3 Nyawa Melayang

News30 Januari 2021
L
OlehLiputan6
Diperbaharui 20 Sep 2025, 20:43 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2021, 00:11 WIB
Copy Link
Batalkan

Ditemukan tiga orang tewas di dalam rumah, yang ternyata masih dalam satu keluarga, pada Rabu siang (27/1). Diduga korban tewas, akibat menghirup gas karbon monoksida yang berasal dari mesin genset. Kejadian berawal saat warga mengetahui rumah mereka tertutup, dan beberapa warga mencoba untuk membuka paksa pintu rumah. Untuk saat ini, polisi masih mengupayakan untuk ketiga jenazah diotopsi, namun kerabat korban menolak, dan meminta untuk langsung dimakamkan di desa setempat. Berikut pemberitaannya pada Liputan6, (27/1/2021). Peristiwa ini terjadi di rumah Nasiran (60) warga Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Penghuni rumah, yakni Nasiran dan istrinya Sukarya (50), serta anaknya Sherlin yang masih berumur 10 tahun, ditemukan warga sudah tak bernyawa di dalam rumahnya. Kejadian berawal, saat warga mengetahui rumah mereka tertutup. Warga yang curiga membuka paksa pintu rumah. Tak dinyana, warga menemukan Nasiran tergeletak tak bernyawa di kamar tamu, sementara, kedua korban lain ditemukan tewas di dalam kamarnya. Polisi yang datang ke lokasi kejadian menduga, seluruh korban tewas, akibat menghirup gas karbon monoksida, yang berasal dari mesin genset. "Ini kita lagi upayakan untuk diotopsi di rumah sakit di Lumajang, untuk memastikan penyebab kematian tiga korban tersebut, karena memang prosedur harus kita lakukan otopsi, karena tiga orang ini cukup menonjol, ini harus kita atensi," terang AKBP Eka Yekti Hananto, Kapolres Lumajang. Dari sejumlah keterangan saksi mata warga sekitar, listrik di kawasan mereka padam pada Selasa malam. Korban menghidupkan mesin genset untuk menyalakan listrik, karena saat itu ada acara tahlil di rumah korban. Genset itu diletakkan di dalam rumah dan diduga tidak dimatikan, lalu ditinggal tidur penghuni rumah. Polisi yang mengupayakan otopsi ditolak kerabat korban, dan ketiga korban langsung dimakamkan di pemakaman desa setempat.

  • liputan6
  • SCTV
  • Liputan6 SCTV
  • lumajang
  • Berita Surabaya
  • biro surabaya
  • karbon monoksida
  • SCTV Biro Surabaya
  • tewas keracunan gas
  • news35:40
    Sederet Cara Pemprov Jakarta Antisipasi Pohon Tumbang, Sampai Pakai Alat Canggih
    News15 jam yang lalu
  • news06:01
    Air Surut Perlihatkan Kerusakan Parah Usai Banjir di Padang, Sumatera
    News19 jam yang lalu
  • news05:05
    Tim Penyelamat Berpacu Selamatkan Wilayah Terisolasi Akibat Banjir Sumatra
    News19 jam yang lalu
  • news05:38
    Eksekutif China Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Radioaktif di Cikande
    News19 jam yang lalu
  • news03:31
    Petani Sumatera Terpuruk Akibat Banjir dan Longsor
    News19 jam yang lalu
  • news08:08
    Komisi IV PKS Emosi Singgung Menteri Mundur Depan Raja Juli Usai Banjir Sumatera
    Newssehari yang lalu
  • news05:18
    Banjir Sumatera Kini Renggut Lebih dari 800 Jiwa | Kota di Ukraina Nyaris Dikepung Rusia
    Newssehari yang lalu
  • news06:25
    Komisi IV Tunjuk-Tunjuk Semprot Menteri Raja Soal Banjir Sumatera: Kemana Saja Selama ini!
    News2 hari yang lalu
  • news06:03
    PKB di DPR Keras Kritik Purbaya Imbas Potong TKD Kaltim 73% sampai Teriak "Gak Adil!"
    News2 hari yang lalu
  • news05:34
    Jenderal Rikwanto DPR Buka-bukaan 'Harta Karun' Jadi Incaran Mafia Hukum di Pengadilan
    News2 hari yang lalu