logo
Video Terbaru
  • HOME
  • NEWS
  • SHOWBIZ
  • BOLA
  • HEALTH
  • BISNIS
  • CITIZEN6
  • GLOBAL
  • TEKNO
  • LIFESTYLE
  • OTOMOTIF
  • REGIONAL
logo
  • Home
  • News
  • Showbiz
  • Bola
  • Health
  • Bisnis
  • Citizen6
  • Global
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Regional
logoTrustworthyIFCN
KontakRedaksiDisclaimerKode EtikPedoman Media SiberSitemapForm PengaduanTentang KamiKarirMetode Cek FaktaHak Jawab dan Koreksi Berita
  • Liputan6
  • Merdeka
  • Bola.com
  • Bola.net
  • Fimela
  • Kapanlagi.com
  • Brilio
Connect with us

Copyright © 2025 Liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.

VIDEO: Kisah Sukses Mantan TKI Budi Daya Bonsai Kelapa

News7 Desember 2020
L
OlehLiputan6
Diperbaharui 23 Sep 2025, 11:31 WIB
Diterbitkan 07 Des 2020, 19:51 WIB
Copy Link
Batalkan

Deretan pohon bonsai kelapa ini milik Zainuri, seorang mantan TKI, warga Desa Candimulyo, Kecamatan Dlopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Tanaman kelapa yang dikerdilkan ini, tumbuh subur di sejumlah media tanam seperti toples dan pot. Agar tumbuh sempurna, dan terlihat cantik, setiap hari pria berusia 48 tahun ini, membersihkan daunnya menggunakan kuas. Bapak dua anak ini juga membersihkan batok kelapanya dengan air, hingga bonsai kelapa ini terlihat lebih indah. Untuk membuat bonsai kelapa dibutuhkan waktu hingga 6 bulan. Awalnya Zainuri mencari buah kelapa yang tidak terpakai, atau mencari sesuai keinginan. Seperti buah kelapa gading merah, gading susu, kelapa albino atau kelapa yang biasa digunakan memasak. Buah kelapa itu lalu dikupas kulitnya hingga bersih dan dibenamkan ke air garam. Setelah 4 hingga 5 bulan, kelapa itu keluar akarnya, baru dipindah ke media tanam sesuai keinginan. Budi daya bonsai kelapa, dilakukan Zainuri lantaran tidak ada pekerjaan, setelah pulang dari Malaysia. Belajar dari media sosial dan pernah gagal beberapa kali, tak menyurutkan niatnya untuk maju, kini Zainuri menikmati hasil jerih payahnya. Dalam sebulan, 6 hingga 7 bonsai kelapanya terjual. "Kalau cocok, rencana memang mau beli, dari segi bahan, sebenarnya murah, tapi menghasilkan penghasilan yang lebih dari modalnya," tutur Elia Widiastuti, Penghobi Tanaman, seperti dikutip dari Liputan6, 1 Desember 2020. "Awalnya hobi, hobi lama-lama ya minat, lepas tu ya jadi bisnis," kata Zainuri, Pembudidaya Bonsai Kelapa. Satu bonsai kelapa tanpa media tanam, dijual dengan harga Rp 120 ribu. Sementara bonsai kelapa lengkap, dengan media tanam dan daunnya sudah pecah, dijual Rp 400 ribu. Meski baru, tetapi bonsai milik Zainuri dikenal luas, kalangan penghobi bunga. Tak heran bisnis barunya ini beromset jutaan rupiah per bulan. ** #IngatPesanIbu Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan. Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

  • liputan6
  • SCTV
  • Madiun
  • Liputan6 SCTV
  • kelapa
  • Berita Surabaya
  • biro surabaya
  • SCTV Biro Surabaya
  • bonsai kelapa
  • desa candimulyo
  • news06:01
    Air Surut Perlihatkan Kerusakan Parah Usai Banjir di Padang, Sumatera
    Newssejam yang lalu
  • news05:05
    Tim Penyelamat Berpacu Selamatkan Wilayah Terisolasi Akibat Banjir Sumatra
    Newssejam yang lalu
  • news05:38
    Eksekutif China Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Radioaktif di Cikande
    Newssejam yang lalu
  • news03:31
    Petani Sumatera Terpuruk Akibat Banjir dan Longsor
    Newssejam yang lalu
  • news08:08
    Komisi IV PKS Emosi Singgung Menteri Mundur Depan Raja Juli Usai Banjir Sumatera
    News6 jam yang lalu
  • news05:18
    Banjir Sumatera Kini Renggut Lebih dari 800 Jiwa | Kota di Ukraina Nyaris Dikepung Rusia
    News6 jam yang lalu
  • news06:25
    Komisi IV Tunjuk-Tunjuk Semprot Menteri Raja Soal Banjir Sumatera: Kemana Saja Selama ini!
    News21 jam yang lalu
  • news06:03
    PKB di DPR Keras Kritik Purbaya Imbas Potong TKD Kaltim 73% sampai Teriak "Gak Adil!"
    Newssehari yang lalu
  • news05:34
    Jenderal Rikwanto DPR Buka-bukaan 'Harta Karun' Jadi Incaran Mafia Hukum di Pengadilan
    Newssehari yang lalu
  • news09:31
    Keras di DPR, Fraksi Kaltim Protes Menkeu Purbaya Asal-asalan Pangkas Anggaran Daerah
    Newssehari yang lalu