logo
Video Terbaru
  • HOME
  • NEWS
  • SHOWBIZ
  • BOLA
  • HEALTH
  • BISNIS
  • CITIZEN6
  • GLOBAL
  • TEKNO
  • LIFESTYLE
  • OTOMOTIF
  • REGIONAL
logo
  • Home
  • News
  • Showbiz
  • Bola
  • Health
  • Bisnis
  • Citizen6
  • Global
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Regional
logoTrustworthyIFCN
KontakRedaksiDisclaimerKode EtikPedoman Media SiberSitemapForm PengaduanTentang KamiKarirMetode Cek FaktaHak Jawab dan Koreksi Berita
  • Liputan6
  • Merdeka
  • Bola.com
  • Bola.net
  • Fimela
  • Kapanlagi.com
  • Brilio
Connect with us

Copyright © 2025 Liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.

VIDEO: Wali Kota Risma Marahi 58 Pelajar yang Ikut Demo

News21 Oktober 2020
L
OlehLiputan6
Diperbaharui 23 Sep 2025, 02:18 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2020, 16:34 WIB
Copy Link
Batalkan

Tak ingin siswa SD, dan SMP kembali terlibat unjuk rasa, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) memarahi, dan memberi nasihat pada 58 pelajar SD, dan SMP, yang tertangkap polisi ikut-ikutan unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja 8 Oktober lalu. Isak tangis tak terbendung, saat puluhan pelajar diminta sungkem minta maaf, pada orang tua dan gurunya. Wali Kota Surabaya, Rismamemarahi 58 pelajar, yang tertangkap polisi saat unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja di Surabaya, 8 Oktober lalu yang berujung rusuh, dan merusak fasilitas umum di Surabaya. Risma juga mendatangkan orangtua, serta guru mereka untuk memastikan para siswa, tak lagi terlibat unjuk rasa, dan ditangkap polisi. Risma meminta orangtua, dan guru mengawasi anak-anak mereka, agar tidak menjadi korban, dan dieksploitasi pihak tertentu yang bisa menghancurkan masa depan mereka. Usai menasehati puluhan pelajar, yang dikumpulkan di SMP Negeri 1 Surabaya, Risma menyatakan siap membuka kembali sekolah tatap muka. Dinas Kesehatan Kota Surabaya sudah melakukan swab, terhadap guru SD dan SMP untuk memastikan, agar tidak terjadi klaster baru di sekolah. Swab juga diberlakukan bagi para siswa, sebelum masuk sekolah. Berikut seperti dilansir pada Liputan6, 20 Oktober 2020. Belajar tatap muka akan dilakukan setelah Surabaya, dinyatakan sebagai zona kuning oleh Satgas Covid-19 Pusat, sesuai dengan Surat Keputusan Bersama, empat menteri. Direncanakan sekolah tatap muka dilakukan hanya untuk siswa kelas 6 SD terlebih dulu. Sedangkan untuk tingkat SMP, ada 19 sekolah negeri dan swasta yang siap mengadakan sekolah tatap muka. ** #IngatPesanIbu Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan. Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

  • Surabaya
  • Tri Rismaharini
  • SCTV
  • Liputan6 SCTV
  • liputan 6
  • Risma
  • Berita Surabaya
  • biro surabaya
  • SCTV Biro Surabaya
  • uu cipta kerja
  • tri rismaharini marah
  • news35:40
    Sederet Cara Pemprov Jakarta Antisipasi Pohon Tumbang, Sampai Pakai Alat Canggih
    News4 jam yang lalu
  • news06:01
    Air Surut Perlihatkan Kerusakan Parah Usai Banjir di Padang, Sumatera
    News8 jam yang lalu
  • news05:05
    Tim Penyelamat Berpacu Selamatkan Wilayah Terisolasi Akibat Banjir Sumatra
    News8 jam yang lalu
  • news05:38
    Eksekutif China Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Radioaktif di Cikande
    News8 jam yang lalu
  • news03:31
    Petani Sumatera Terpuruk Akibat Banjir dan Longsor
    News8 jam yang lalu
  • news08:08
    Komisi IV PKS Emosi Singgung Menteri Mundur Depan Raja Juli Usai Banjir Sumatera
    News13 jam yang lalu
  • news05:18
    Banjir Sumatera Kini Renggut Lebih dari 800 Jiwa | Kota di Ukraina Nyaris Dikepung Rusia
    News13 jam yang lalu
  • news06:25
    Komisi IV Tunjuk-Tunjuk Semprot Menteri Raja Soal Banjir Sumatera: Kemana Saja Selama ini!
    Newssehari yang lalu
  • news06:03
    PKB di DPR Keras Kritik Purbaya Imbas Potong TKD Kaltim 73% sampai Teriak "Gak Adil!"
    Newssehari yang lalu
  • news05:34
    Jenderal Rikwanto DPR Buka-bukaan 'Harta Karun' Jadi Incaran Mafia Hukum di Pengadilan
    Newssehari yang lalu