VIDEO: Tokoh Masyarakat Ikuti Pelajaran Bela Negara di Atas KRI Surabaya 591

Untuk menumbuhkan rasa Nasionalisme, dan cinta Tanah Air, Pangkalan TNI Angkatan Laut, Lanal Banyuwangi, Jawa Timur menggelar Pelatihan Bela Negara bersama pelajar, dan tokoh masyarakat. Pelatihan terasa istimewa karena digelar di atas kapal perang Republik Indonesia. Seluruh peserta juga berkesempatan mengikuti joysailing, atau pelayaran gembira mengitari Selat Bali. Sandarnya Kapal Republik Indonesia (KRI) Surabaya 591 di perairan Selat Bali, Banyuwangi, Jawa Timur dimanfaatkan untuk menumbuhkan rasa Nasionalisme dan cinta Tanah Air. Pangkalan TNI AL, Lanal Banyuwangi mengajak pelajar dan unsur masyarakat mengikuti Pelatihan Bela Negara di atas kapal perang tersebut. Sekitar 1.200 peserta antusias mengikuti pelatihan di atas kapal perang yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun karakter jiwa maritim yang kuat. Karena Indonesia adalah salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Seluruh peserta mendapat materi tentang Kemaritiman, Nasionalisme, Ideologi Pancasila, serta Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara. Nah, sebagai bonusnya, seluruh peserta diajak mengikuti joy sailing, atau pelayaran gembira mengitari Selat Bali dengan kapal perang. Mereka bisa berfoto ria sambil menikmati indahnya Pulau Tabuhan yang merupakan pulau terluar Banyuwangi, juga melihat eloknya ikan lumba-lumba, saat melintasi perairan Selat Bali. Berikut videonya pada Liputan6, 10 Desember 2019. KRI Surabaya 591 merupakan jenis kapal perang landing platform dock yang biasa digunakan untuk pendaratan amfibi angkutan pasukan serta sebagai kapal markas pasukan. Kapal perang di bawah kendali Komando Armada II ini juga bisa menampung 16 sampai 20 tank serta bisa membawa pasukan sampai 2.000 personil.

• Banyuwangi
• Nasionalisme
• Bela Negara
• Ideologi Pancasila
• Berita Surabaya
• biro surabaya
• selat bali
• Kemaritiman
• KRI Surabaya 591
• pelajaran bela negara