Ketenangan warga Dusun Gentengan, Desa Leces, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, terusik setelah garis polisi tiba-tiba dipasang di rumah pasangan suami istri Nanang Budianto dan Juliana. Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Minggu (24/11/2019), rupanya, di ruangan tamu rumah pasangan suami istri itu tergeletak jasad Selamet Widodo, warga Desa Pondok Wuluh, Kecamatan Leces, Probolinggo, dalam keadaan tragis. Ada luka bacok di leher, punggung, dan perut. Dari hasil olah tempat kejadian perkara, Tim Inafis Polres Probolinggo menemukan sejumlah barang bukti, diantaranya sebilah pisau di sisi jasad dan sepeda motor yang diduga milik korban. Dari hasil penyelidikan, korban dibunuh Budianto, pemilik rumah yang juga teman korban. Informasi Budianto sebagai pelaku didapat dari istrinya. Pembunuhan terjadi karena Budianto sakit hati setelah mendengar istrinya pernah diperkosa korban beberapa bulan lalu. Dan ketika korban datang kembali, pelaku langsung beraksi. "Yang jelas disini sudah disetubuhi dan cerita ke suaminya. Untuk aksi yang kedua, sudah diantisipasi pelaku dan langsung dibunuh oleh pelaku," kata Kasatreskrim Polres Probolinggo AKP Risky Santuso. Usai olah TKP, jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Dokter Mohamad Saleh untuk diautopsi. Selang tak beberapa lama, pelaku datang menyerahkan diri ke Mapolsek Leces mengendarai sepeda motor seorang diri sambil menyerahkan celurit yang digunakan membunuh korban.
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5434521/original/072812200_1764930624-fajar_sauri.jpg)
35:40:strip_icc()/kly-media-production/thumbnails/5434163/original/003345600_1764916792-air-surut-perlihatkan-kerusakan-parah-di-padang-sumatera-liputan6-dda404.jpg)
06:01:strip_icc()/kly-media-production/thumbnails/5434162/original/061162900_1764916726-tim-penyelamat-berpacu-selamatkan-wilayah-terisolasi-akibat-banjir-sumatra-liputan6-28c4a8.jpg)
05:05:strip_icc()/kly-media-production/thumbnails/5434160/original/068383500_1764916649-eksekutif-china-jadi-tersangka-kasus-pencemaran-radioaktif-di-cikande-liputan6-23acca.jpg)
05:38:strip_icc()/kly-media-production/thumbnails/5434156/original/076609300_1764916547-petani-sumatera-terpuruk-akibat-banjir-dan-longsor-liputan6-7d35c4.jpg)
03:31:strip_icc()/kly-media-production/thumbnails/5433775/original/023899800_1764897873-251204-komisi-iv-pks-emosi-singgung-menteri-mundur-depan-raja-juli-usai-banjir-sumatera-586387.jpg)
08:08:strip_icc()/kly-media-production/thumbnails/5433774/original/084425300_1764897756-251204-news-flash-4-desember-2025-9c22f7.jpg)
05:18:strip_icc()/kly-media-production/thumbnails/5433394/original/041649200_1764843281-251204-komisi-iv-tunjuk-tunjuk-semprot-menteri-raja-soal-banjir-sumatera-kemana-saja-selama-ini-6fbe96.jpg)
06:25:strip_icc()/kly-media-production/thumbnails/5433288/original/077650200_1764841393-251204-pkb-di-dpr-keras-kritik-urbaya-imbas-potong-tkd-kaltim-73sampai-teriak-gak-adil-126c0f.jpg)
06:03:strip_icc()/kly-media-production/thumbnails/5433286/original/069819400_1764841154-20251204-jenderal-rikwanto-dpr-buka-bukaan-harta-karun-jadi-incaran-mafia-hukum-di-pengadilan-9d6bef.jpg)
05:34