logo
Video Terbaru
  • HOME
  • NEWS
  • SHOWBIZ
  • BOLA
  • HEALTH
  • BISNIS
  • CITIZEN6
  • GLOBAL
  • TEKNO
  • LIFESTYLE
  • OTOMOTIF
  • REGIONAL
logo
  • Home
  • News
  • Showbiz
  • Bola
  • Health
  • Bisnis
  • Citizen6
  • Global
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Regional
logoTrustworthyIFCN
KontakRedaksiDisclaimerKode EtikPedoman Media SiberSitemapForm PengaduanTentang KamiKarirMetode Cek FaktaHak Jawab dan Koreksi Berita
  • Liputan6
  • Merdeka
  • Bola.com
  • Bola.net
  • Fimela
  • Kapanlagi.com
  • Brilio
Connect with us

Copyright © 2025 Liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.

VIDEO: 3 Perahu Muncul dari Sungai Bengawan Solo, Diduga Bekas Masa Penjajahan

News15 Oktober 2019
L
OlehLiputan6
Diperbaharui 22 Sep 2025, 16:12 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2019, 20:30 WIB
Copy Link
Batalkan

Tiga perahu baja muncul dari dasar Sungai Bengawan Solo di Kecamatan Karang Geneng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Perahu-perahu tersebut diperkirakan berasal dari masa penjajahan. Peneliti dari Trowulan memperkirakan perahu ini berfungsi untuk mengangkut tentara penjajah pada masanya. Bagian depan dan bagian belakang dua perahu ini muncul ke permukaan air, sejak beberapa hari lalu. Perahu-perahu ini terbuat dari bahan baja, dengan bentuk bagian depan runcing dan bagian belakangnya rata. Panjang perahu diperkirakan mencapai 5 m, tinggi 78 cm dan lebar belakangnya mencapai 1,5 m. Di sisi dalam perahu, terdapat pipa yang kemungkinan digunakan sebagai pegangan penumpang. Menurut peneliti Badan Pelestarian Cagar Budaya Trowulan, Perahu-perahu ini terdapat lubang akibat tembakan senjata. Diduga perahu-perahu ini, pada masanya digunakan untuk mengangkut pasukan. Namun belum bisa dipastikan, perahu-perahu ini milik penjajah Belanda atau Jepang. Sementara menurut warga setempat, orang-orang tua di kampungnya tidak ada yang mengetahui perihal perahu-perahu tersebut. Namun, di sekitar lokasi penemuan perahu dulunya banyak terdapat ponton yang digunakan sebagai alat penyeberangan. "Kelihatannya ini kapal penumpang, jadi bukan untuk barang, untuk mobilisasi tentara, pada masa penjajahan Belanda atau Jepang, namun untuk pastinya, harus diangkat dahulu, dan kemudian melalui kajian literasi untuk mengetahui buatan Belanda atau Jepang," kata Wicaksono Dwi Nugroho, Peneliti BPCB Trowulan. Munculnya perahu baja di Sungai Bengawan Solo yang melintas di Desa Mertani, Kecamatan Karang Geneng ini menjadi tontonan bagi masyarakat sekitar. Agar tetap aman hingga proses pengangkatan, sekitar perahu bersejarah ini telah di pasang garis polisi, agar warga tidak bisa leluasa memasuki area penemuan perahu tersebut. Berikut kita simak videonya yang tayang pada Fokus, 14 Oktober 2019

  • Lamongan
  • Sungai Bengawan Solo
  • perahu
  • Bengawan Solo
  • Berita Surabaya
  • biro surabaya
  • karang geneng
  • perahu zaman penjajahan
  • bpcb trowulan
  • news35:40
    Sederet Cara Pemprov Jakarta Antisipasi Pohon Tumbang, Sampai Pakai Alat Canggih
    News2 hari yang lalu
  • news06:01
    Air Surut Perlihatkan Kerusakan Parah Usai Banjir di Padang, Sumatera
    News2 hari yang lalu
  • news05:05
    Tim Penyelamat Berpacu Selamatkan Wilayah Terisolasi Akibat Banjir Sumatra
    News2 hari yang lalu
  • news05:38
    Eksekutif China Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Radioaktif di Cikande
    News2 hari yang lalu
  • news03:31
    Petani Sumatera Terpuruk Akibat Banjir dan Longsor
    News2 hari yang lalu
  • news08:08
    Komisi IV PKS Emosi Singgung Menteri Mundur Depan Raja Juli Usai Banjir Sumatera
    News2 hari yang lalu
  • news05:18
    Banjir Sumatera Kini Renggut Lebih dari 800 Jiwa | Kota di Ukraina Nyaris Dikepung Rusia
    News2 hari yang lalu
  • news06:25
    Komisi IV Tunjuk-Tunjuk Semprot Menteri Raja Soal Banjir Sumatera: Kemana Saja Selama ini!
    News3 hari yang lalu
  • news06:03
    PKB di DPR Keras Kritik Purbaya Imbas Potong TKD Kaltim 73% sampai Teriak "Gak Adil!"
    News3 hari yang lalu
  • news05:34
    Jenderal Rikwanto DPR Buka-bukaan 'Harta Karun' Jadi Incaran Mafia Hukum di Pengadilan
    News3 hari yang lalu