Elemen Masyarakat Nilai Tindakan Polisi Berlebihan Terkait Demo Mahasiswa
Sejumlah elemen mahasiswa dan masyarakat menggelar jumpa pers di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Jakarta, terkait unjuk rasa mahasiswa yang berubah menjadi kerusuhan.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Kamis (26/9/2019), pihak Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI menyatakan bahwa aksi mahasiswa yang terjadi hari Senin dan Selasa lalu adalah aksi murni mahasiswa secara serentak di Jakarta dan di daerah untuk menolak sejumlah revisi undang-undang yang dinilai kontroversial.
Dan terkait kerusuhan hingga menyebabkan banyak kerusakan fasilitas umum diklaim adalah perilaku oknum di luar massa mahasiswa.
"Teman-teman mahasiswa itu steril dari oknum-oknum yang merusak fasilitas umum, itu di luar dari massa kami. Yang kami yakini bahwa itu adalah oknum dan tidak terlibat dalam tuntutan kami untuk menuntaskan reformasi," ujar Ketua BEM UI Manik.
Sementara itu, Amnesti Internasional Indonesia menilai penanganan dari polisi sangat berlebihan dan tidak sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip Standar Hak Manusia.
"Sebelumnya polisi sudah mengeluarkan peraturan Kapolri tentang pengendalian massa. Konteks pengendalian massa ini ternyata memang tidak mampu dikelola oleh kepolisian," jelas Amnesti Internasional Indonesia Puri Kencana Putri.
Dalam unjuk rasa hari Selasa, 24 September kemarin, selain banyaknya kerusakan yang ditimbulkan juga terdapat korban yang berjatuhan. Selain massa aksi, sejumlah awak media yang melakukan peliputan pun menjadi korban kekerasan polisi.
Di Jakarta sendiri, tercatat empat awak media yang menjadi korban selain tiga di Makassar dan tiga di Papua.
RingkasanVideo Terkait
-
VIDEO: Driver Ojol Ribut dengan Mahasiswa yang Tutup Jalan untuk Demo di Medan
Nasional 14 Apr 2023, 20:29 WIB -
VIDEO: BMKG Prediksi Hilal untuk Menentukan Awal Ramadan
Putri Candrawathi 21 Mar 2023, 13:04 WIB -
VIDEO: Emak-Emak Omeli Mahasiswa Pendemo Kenaikan BBM Lantaran Buat Macet Jalanan
Unik 09 Sep 2022, 17:45 WIB
-
VIDEO: Hoaks Ledakan Dahsyat Gunung Anak Krakatau
Cek Fakta Baru saja -
VIDEO: Bisakah DBD Sembuh Hanya Dengan Minum Jus Daun Pepaya?
Cek Fakta Baru saja -
VIDEO: Perajin Taiwan Mengubah Peluru Artileri Menjadi Pisau Dapur
Internasional Baru saja -
VIDEO: Lulusan Perguruan Tinggi Sulit Mendapat Pekerjaan yang Baik di India
Internasional Baru saja -
VIDEO: Wadah Makanan Ramah Lingkungan Bantu Tekan Polusi Plastik
Lifestyle Baru saja -
VIDEO: Ambil Uang Tunai di Mesin ATM Hanya Bermodalkan KTP, Emang Bisa?
Cek Fakta Baru saja -
VIDEO: Solusi Kecerdasan Buatan untuk Memperluas Pasar Usaha Kecil
Bisnis Baru saja -
VIDEO: Pemakaman Muslim di AS, Harus Punya Surat Wasiat
Islami Baru saja -
VIDEO: Ancaman AI terhadap Industri Video Game
Teknologi Baru saja -
VIDEO: Nigeria Dorong Perempuan Lebih Berperan dalam Ekonomi Digital
Bisnis Baru saja -
VIDEO: Upaya Koalisi "Freedom Flotilla" Menembus Blokade Israel di Gaza
Internasional Baru saja -
VIDEO: Kapal 'Hijau' Tanpa Emisi Berkeliling Dunia dan Berlabuh di New York
Teknologi Baru saja -
VIDEO: Mengintip Masa Depan Tahun 2050 di Tokyo Jepang, Seperti Apa?
Teknologi 2 jam yang lalu