Kisah Inspiratif, Pemuda Disabilitas Jadi Pengajar Bahasa Inggris Tanpa Sekolah

Kisah Inspiratif, Pemuda Disabilitas Jadi Pengajar Bahasa Inggris Tanpa Sekolah

Dalam keterbatasan, selalu ada jalan. Engkus Al Getuk, menjalani takdirnya sebagai penyandang disabilitas. Meski tak pernah duduk di bangku sekolah, ia mampu menjadi pengajar bahasa Inggris melalui media sosial bagi puluhan ribu orang.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Selasa (14/5/2019), di kesunyian Desa Kertaangsana, Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Engkus Al Getuk menjalani hidup sebagai penyandang disabilitas.

Sejak usia empat bulan, tubuhnya mengalami kelainan akibat sakit yang di deritanya. Kedua tangannya melengkung, begitu juga kedua kakinya. Engkus tak mampu berdiri apalagi berjalan.

Namun, ia tak menyerah pada keadaan. Anak kedua dari pasangan Dadun dan almarhumah Empun, membuktikan dengan menjadi pengajar bahasa Inggris melalui media sosial. Mengandalkan jari kaki, Engkus membuat grup Facebook 'Ayo Belajar Bahasa Inggris dari Nol'. Anggota grup tersebut mencapai lebih dari 36 ribu orang yang berasal dari berbagai daerah bahkan dari mancanegara dengan latar belakang profesi yang berbeda.

Engkus tak pernah mengenyam pendidikan formal. Pemuda berusia 30 tahun tersebut belajar bahasa Inggris secara otodidak. Pada mulanya, ibunya yang mengajarkan membaca dan menulis. Setelah itu, mengandalkan kamus bahasa Inggris dan menonton televisi.

Engkus terus berusaha menularkan ilmunya kepada banyak orang. Selain lewat media sosial, Engkus juga mengajar anak-anak yang tinggal di sekitar rumahnya.

Melalui dua buku yang dutulisnya, Engkus berharap bisa motivasi sesama penyandang difabel untuk tetap semangat meski hidup dengan keterbatasan.

Semangat hidup Engkus, terpancar dalam tambahan nama Al Getuk yang berasal dari singkatan bahasa Inggris, gregorius educated thoughtful unique and kind atau suka berteman, berpendidikan, bijaksana, unik, dan baik hati.

Ringkasan

Oleh Karlina Sintia Dewi pada 14 May 2019, 13:46 WIB

Video Terkait

Spotlights