MRT Resmi Berbayar, Antusiasme Penumpang Tetap Tinggi

Moda Raya Terpadu atau MRT sudah dioperasikan secara komersial mulai Senin 1 April 2019 pagi.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Selasa (2/4/2019), meski sudah tak lagi gratis, antusiasme penumpang naik MRT tetap tinggi seperti terlihat dari adanya antrean warga membeli tiket di sejumlah stasiun MRT. Apalagi, selama bulan April ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih memberikan potongan harga atau diskon sebesar 50 persen untuk tiket MRT.

"Untuk hari pertama berbayar ini nggak masalah, lancar aja," kata penumpang MRT Mei.

"Karena saya baru pertama kali, jadi saya mau coba pakai loket biasa, mungkin berikutnya saya akan pakai tap bank," ucap penumpang MRT Yanto.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga ikut menggunakan MRT untuk beraktivitas. Senin pagi, Anies berangkat menuju Balai Kota dari Stasiun Fatmawati menuju Bunderan HI. Di Stasiun ASEAN, Anies menemukan adanya persimpangan antara jalur Transjakarta dan MRT yang tidak terintegrasi.

"Kita nanti akan membangun semacam skybridge antara Stasiun ASEAN dengan halte bus yang ada di atas Transjakarta, dengan begitu masyarakat bisa pindah ke MRT dengan leluasa," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sementara itu, pada Senin sore, sejumlah penumpang MRT mengeluhkan layanan pembayaran MRT karena mengalami kendala pada proses tapping kartu uang elektronik atau kartu jelajah single trip sebagai tiket masuk. Di Stasiun MRT Menteng misalnya, puluhan pengguna MRT terpaksa harus antre saat akan melewati pintu elektronik.

"Kemarin sih nggak masalah, tapi tadi nggak bisa, kayaknya sistemnya belum bisa membaca semuanya," jelas penumpang MRT Eno.

Sebagai solusi sementara, pihak manajemen PT MRT pun akhirnya membebaskan tarif kepada pengguna sejak sekitar pukul 17.00 sore hingga layanan terakhir MRT Senin malam. Diharapkan pada hari Selasa layanan telah bisa kembali normal.