logo
Video Terbaru
  • HOME
  • NEWS
  • SHOWBIZ
  • BOLA
  • HEALTH
  • BISNIS
  • CITIZEN6
  • GLOBAL
  • TEKNO
  • LIFESTYLE
  • OTOMOTIF
  • REGIONAL
logo
  • Home
  • News
  • Showbiz
  • Bola
  • Health
  • Bisnis
  • Citizen6
  • Global
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Regional
logoTrustworthyIFCN
KontakRedaksiDisclaimerKode EtikPedoman Media SiberSitemapForm PengaduanTentang KamiKarirMetode Cek FaktaHak Jawab dan Koreksi Berita
  • Liputan6
  • Merdeka
  • Bola.com
  • Bola.net
  • Fimela
  • Kapanlagi.com
  • Brilio
Connect with us

Copyright © 2025 Liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.

Korban Pembunuhan di Apartemen Pramuka Tulang Punggung Keluarga Sejak 2011

News7 Januari 2019
L
OlehLiputan6
Diperbaharui 22 Sep 2025, 22:42 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2019, 20:40 WIB
Copy Link
Batalkan

Kurang dari 24 jam polisi mengungkap kasus pembunuhan seorang wanita di Apartemen Pramuka Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Pelaku merupakan seorang laki-laki yang pernah bertugas sebagai petugas keamanan. Seperti ditayangkan Patroli Indosiar, Senin (7/1/2019), Haris Pranastyadi (24), warga Duren Sawit, Jakarta Timur, diringkus polisi di rumah orangtuanya. Polres Jakarta Pusat dan Polsek Cempaka Putih menangkap tersangka lantaran diduga kuat dia terlibat dalam pembunuhan Nurhayati (36). Berdasarkan hasil pemeriksan, pelaku sengaja membunuh Nurhayati dengan sebilah pisau saat korban menuju ke kamarnya yang berada di lantai 16. Pelaku mengaku motif kejahatannya dilatarbelakangi dendam yang memicu sakit hati karena pelaku diejek dan diludahi korban sehari sebelumnya. "Pelaku sakit hati karena diejek. Pelaku menunggu korban naik ke atas lalu menusuk korban," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tahan Marpaung. Polisi belum menemukan adanya hubungan antara pelaku dan korban serta tidak ada barang berharga yang hilang. Namun, polisi masih terus mendalami kasus pembunuhan apakah direncanakan atau tidak. Dari hasil autopsi tim forensik Rumah Sakit Cipto Mangukusumo, korban tewas akibat kehilangan banyak darah lantaran terdapat sekitar 10 luka tikaman di tubuhnya. Usai diautopsi, jasad Nurhayati dibawa ke rumah duka di kawasan Cilincing, Jakarta Utara dan dimakamkan pada Senin ini. Keluarga mengaku sangat terpukul saat mengetahui korban tewas mengenaskan. Selain memeiliki kepribadian yang baik, korban juga menjadi tulang punggung keluarga. "Dia tulang punggung keluarga sejak 2011 ya. Pas malam tahun baru dia terakhir ke sini," ujar Nurlela, kakak korban. Nurhayati ditemukan tewas bermandikan darah, Sabtu petang, 5 Januari 2019 di lorong lantai 16 Apartemen Pramuka Cempaka Putih. Saat itu, polisi menduga kuat Nurhayati dibunuh, lantaran terdapat luka tikaman senjata tajam di bagian ketiak dan perut sebelah kiri. (Karlina Sintia Dewi)

  • Pembunuhan
  • Program TV News
  • patroli indosiar
  • apartemen pramuka
  • Cempaka Putih
  • news35:40
    Sederet Cara Pemprov Jakarta Antisipasi Pohon Tumbang, Sampai Pakai Alat Canggih
    Newssehari yang lalu
  • news06:01
    Air Surut Perlihatkan Kerusakan Parah Usai Banjir di Padang, Sumatera
    Newssehari yang lalu
  • news05:05
    Tim Penyelamat Berpacu Selamatkan Wilayah Terisolasi Akibat Banjir Sumatra
    Newssehari yang lalu
  • news05:38
    Eksekutif China Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Radioaktif di Cikande
    Newssehari yang lalu
  • news03:31
    Petani Sumatera Terpuruk Akibat Banjir dan Longsor
    Newssehari yang lalu
  • news08:08
    Komisi IV PKS Emosi Singgung Menteri Mundur Depan Raja Juli Usai Banjir Sumatera
    Newssehari yang lalu
  • news05:18
    Banjir Sumatera Kini Renggut Lebih dari 800 Jiwa | Kota di Ukraina Nyaris Dikepung Rusia
    Newssehari yang lalu
  • news06:25
    Komisi IV Tunjuk-Tunjuk Semprot Menteri Raja Soal Banjir Sumatera: Kemana Saja Selama ini!
    News2 hari yang lalu
  • news06:03
    PKB di DPR Keras Kritik Purbaya Imbas Potong TKD Kaltim 73% sampai Teriak "Gak Adil!"
    News2 hari yang lalu
  • news05:34
    Jenderal Rikwanto DPR Buka-bukaan 'Harta Karun' Jadi Incaran Mafia Hukum di Pengadilan
    News2 hari yang lalu