Dampak Erupsi Anak Krakatau, Air Laut di Pesisir Lampung Selatan Jadi Keruh

Dampak Erupsi Anak Krakatau, Air Laut di Pesisir Lampung Selatan Jadi Keruh

Dampak erupsi Gunung Anak Krakatau, kondisi air laut di pesisir Lampung Selatan, Kamis siang, berwarna keruh bercampur batu pasir.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Jumat (28/12/2018), gulungan ombak terus terjadi dengan ketinggian sekitar setengah meter.

Warga menduga, kondisi air laut keruh ini merupakan dampak erupsi Gunung Anak Krakatau yang memuntahkan lahar dingin. Fenomena ini baru pertama kali ditemui masyrakat setempat. Selain keruh, air laut juga membawa batu pasir berwana kemerahan.

"Ini lahar Anak Krakatau, sebelumnya nggak ada, baru-baru ini," kata Kadus III Desa Way Muli Muhammad Yusuf.

Sementara itu, petugas di pos pantau Gunung Api Anak Krakatau di Desa Margo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, menyebutkan, alat seismograf yang dipasang di Gunung Anak Krakatau rusak pascatsunami akhir pekan kemarin. Meski demikian, petugas pos pantau melakukan pengamatan dari visual melalui teropong.

"Kita di sini lewat visual saja," ucap KA Pos Pantau Gn. Anak Kraktau Andi Suwardi.

Dari pos pantau di Lampung Selatan, status Anak Krakatau masih waspada dengan radius 2 kilometer. (Muhammad Gustirha Yunas)

Ringkasan

Oleh Muhammad Ali pada 28 December 2018, 07:51 WIB

Video Terkait

Spotlights