Quraish Shihab: Kata Memiliki Kekuatan jika Kita Meyakininya

Bismillahirrahmanirrahim, para pemirsa, kajian Mutiara Hati kali ini masih membicarakan tentang kata. Kali ini Prof. Quraish Shihab akan berbicara sekelumit tema tentang kekuatan di balik kata. Memang, setiap kata setiap kalimat hendaknya memiliki kekuatan yang mempengaruhi jiwa pengucap atau pendengarnya.

Oleh karena itu, ada ungkapan yang menyatakan ada pembicaraan yang bagaikan menyihir pendengarnya. Para kaum musyrik pada masa Nabi SAW menyembah berhala-berhala dan menamainya tuhan-tuhan.

Allah Swt menyatakan, in hiya illa asma'un sammaitumuha antum wa aba ukum ma anzalallahu biha min sultan, itu hanya nama-nama yang engkau berikan dan diberikan oleh leluhurmu terhadap berhala-berhala itu, tidak ada kekuatan yang terdapat pada berhala-berhala dan ucapan-ucapanmu itu.

Dalam Al-Qur'an disebutkan jika mereka berada di tengah lautan dan dihempas oleh ombak dan gelombang yang besar, ketika itu mereka tidak menyeru berhala-berhalanya, akan tetapi menyeru Allah Swt. Bahwa sekali lagi, itu karena tidak adanya kekuatan di sana.

Kita juga sering mendengar man qala la ilaha ilallah dakhalal jannah, siapa yang berkata, yang berucap la ilaha illallah masuklah ia ke surga.

Saudara, bahwa tentu saja bukan sekedar ucapan, tetapi ucapan itu harus mempunyai pengaruh di dalam jiwa, sehingga melahirkan kegiatan-kegiatan sesuai dengan ucapan itu. Melahirkan kekuatan yang menjadikan kita mampu mengikuti apa yang diperintahkan Allah Swt.

Ketika seseorang berkata nawaitu shauma ghadin, saya berniat untuk melaksanakan puasa besok, maka pahamilah arti puasa yakni menahan diri, bukan sekedar tidak makan dan tidak minum atau berhubungan dengan istri di siang hari. Namun bukan hanya itu, tapi menahan diri dari segala yang tidak dibenarkan oleh agama.

Pada akhir kajian ini, Quraish Shihab berpesan jika kalimat Anda itu mempunyai kekuatan, pasti Anda akan berhasil, dan akhirnya ingatlah, kabura maqtan indallahi an taqulu ma la taf alun, sungguh besar kebencian Allah bagi orang-orang yang mengucapkan kata-kata namun dia tidak melaksanakannya. Demikian dan semoga kita mampu memberikan kekuatan atau menghasilkan kekuatan bagi semua ucapan kita.