Quraish Shihab: Ramadan Mengingatkan Tujuan Puasa Kita, maka Sambutlah dengan Lapang

Quraish Shihab: Ramadan Mengingatkan Tujuan Puasa Kita, maka Sambutlah dengan Lapang

Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillah, Puji syukur kepada Allah swt, bahwa Ramadan datang lagi menemui kita. Mari kita menyambutnya dengan memahami hakikat dari ibadah puasa yang akan kita laksanakan ini. Mari kita menyambutnya dengan ucapan populer, yang biasa kita lihat terpampang di jalan, terdengar dari teman sejawat, Marhaban Ya Ramadan.

Saudara, marhaban terambil dari kata rahab, yang artinya 'lapang'. Maksudnya, hati kami lapang menerimamu wahai bulan Ramadan. Dia lapang, karena kita sadar bahwa kehadirannya membawa manfaat buat kita. Kehadirannya mengingatkan kita paling tidak akan dua hal, yang merupakan kehadiran dan tujuan dari puasa kita. Yang pertama adalah mengingatkan kita bahwa kita manusia terdiri dari nafsu dan akal serta jiwa dan raga.

Mengingatkan kita bahwa ada nafsu dalam diri kita yang selalu mendorong kepada keburukan atau yang dinamai nafsu Al-Ammarah Bissu, walaupun ada juga nafsu yang bila nafsu amarah dapat dikendalikan meningkat menjadi nafsu Lawwamah, nafsu yang mengecam pelaku dari keburukan itu, begitu dia selesai melakukan keburukan. Tetapi yang kita harapkan kita meningkat kepada nafsu mutmainah, jiwa yang selalu tenang, menghadapi segala sesuatu.

Saudara, puasa yang dikenal itu bertujuan seperti yang kita katakan mengingatkan kita akan adanya, di samping jasmani, rohani, akal, dan jiwa, juga mengingatkan kita akan adanya hari kemudian, adanya hari kebangkitan di mana semua orang akan mendapatkan hasil, ganjaran, atau sanksi dari apa yang dilakukannya selama hidup ini.

Karena itu kita sambut bulan Ramadan, kita sambut dia dengan Marhaban Ya Ramadan, karena kita yakin dia pasti kalau kita dapat memahami hakikatnya dan mengamalkannya, pasti jiwa kita pada akhirnya akan merasa tenang dan kita merasa bahagia. Bukan saja waktu berbuka puasa, tapi lebih-lebih ketika kita bertemu dengan Allah di hari kemudian. Hal tersebut disebabkan karena kita telah berhasil mengendalikan diri kita, sehingga ketika berbuka kita bergembira, karena keberhasilan mengendalikan nafsu itu.

Ringkasan

Oleh Didi N pada 27 March 2023, 10:13 WIB

Video Terkait

Spotlights