Direktur Utama I.League, Ferry Paulus, mengumumkan rencana pengaturan baru terkait suporter tur tandang di BRI Super League musim 2025/2026. Setelah larangan suporter tim tamu yang diberlakukan sejak musim 2023/2024 sebagai bagian dari transformasi sepak bola Indonesia pasca tragedi Kanjuruhan, kini ada sinyal pembukaan kembali akses bagi suporter untuk melakukan awaydays, namun dengan pembatasan ketat yang diklasifikasikan dalam tiga kategori berdasarkan tingkat rivalitas antar suporter. Kategori pertama adalah kelompok suporter dengan rivalitas tinggi yang memang benar-benar tidak diizinkan untuk bertandang karena di-lock FIFA. Contohnya adalah Bobotoh pendukung Persib Bandung dengan The Jakmania suporter Persija Jakarta, yang dipastikan belum bisa bertandang satu sama lain di musim depan. Kategori kedua adalah suporter yang memiliki rivalitas semi dan adanya resistensi, seperti antara Pasoepati pendukung Persis Solo dengan Brajamusti penggemar PSIM Yogyakarta. Kelompok ini diberi status "lampu kuning", artinya masih diwaspadai dan belum diputuskan secara pasti apakah akan diizinkan atau tidak. Kategori ketiga adalah suporter tanpa rekam jejak perselisihan dengan kelompok suporter lain. Kategori ini diajukan oleh PT LIB ke Mabes Polri dan PSSI sebagai usulan agar pendukungnya dapat diizinkan untuk berkunjung ke stadion lawan. Penerapan klasifikasi ini juga dilakukan seiring dengan peluncuran aplikasi Sobat Liga yang menyediakan layanan tiket digital resmi BRI Super League dengan fitur face recognition untuk mengidentifikasi suporter yang hadir, sehingga potensi risiko keamanan bisa diminimalkan. Ferry Paulus menyebut bahwa pengecualian akan tetap berlaku untuk laga-laga dengan rivalitas sengit, seperti antara Persija dan Persib atau Arema dan Persebaya, di mana suporter tim tamu tetap dilarang. Namun, untuk laga-laga yang tidak memiliki sejarah perselisihan, suporter tamu diharapkan bisa hadir dengan pengawasan ketat.
00:00
00:00
01:19
01:44
02:41
00:00
01:11
01:41
01:14
01:10