logo
Video Terbaru
  • HOME
  • NEWS
  • SHOWBIZ
  • BOLA
  • HEALTH
  • BISNIS
  • CITIZEN6
  • GLOBAL
  • TEKNO
  • LIFESTYLE
  • OTOMOTIF
  • REGIONAL
logo
  • Home
  • News
  • Showbiz
  • Bola
  • Health
  • Bisnis
  • Citizen6
  • Global
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Regional
logoTrustworthyIFCN
KontakRedaksiDisclaimerKode EtikPedoman Media SiberSitemapForm PengaduanTentang KamiKarirMetode Cek FaktaHak Jawab dan Koreksi Berita
  • Liputan6
  • Merdeka
  • Bola.com
  • Bola.net
  • Fimela
  • Kapanlagi.com
  • Brilio
Connect with us

Copyright © 2025 Liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.

VIDEO COVER STORY: Mengurai Tragedi Kemanusiaan Kanjuruhan, Titik Nadir Sepak Bola Indonesia

Indonesia18 Oktober 2022
A
OlehArio Yosia, Okie Prabhowo, Erwin Fitriansyah
Diperbaharui 07 Okt 2025, 16:07 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2022, 09:10 WIB
Copy Link
Batalkan

Tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan selepas pertandingan sepak bola kompetisi Liga 1 yang mempertemukan Arema FC versus Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) menyisakan kesedihan yang mendalam. Tidak hanya buat para penggemar sepak bola nasional, tapi juga masyarakat luas di seluruh penjuru negeri ini. Betapa tidak 132 orang meregang nyawa gara-gara bentrokan antara aparat keamanan dengan suporter Aremania. Pada Sabtu malam nahas itu, Arema FC sebagai tuan rumah kalah 2-3 dari sang rival abadi, yang datang ke Malang tanpa kehadiran suporter Bonek. Rekor Tim Singo Edan tidak pernah kalah di kandang saat menjamu Bajul Ijo yang bertahan selama 23 tahun patah malam itu. Begitu wasit meniupkan peluit tanda pertandingan berakhir, ratusan Aremania yang kecewa turun ke lapangan. Niat mereka menghibur kesedihan tim yang dicintainya disalahartikan pihak kepolisian. Polisi menangani kerusuhan tersebut dengan brutal. Mereka bertubi-tubi menembakkan gas air mata ke lapangan dan tribune, terutama 11 hingga 13. Akibatnya, penonton menjadi panik. Mereka berdesak-desakan ingin meninggalkan Stadion Kanjuruhan. Gas air mata juga membuat banyak penonton sesak napas. Akibatnya, banyak yang meninggal dunia karena kehabisan napas, maupun terinjak-injak saat hendak keluar pintu stadion. Muhammad Arifin (45 tahun) dan Muhammad Rifki Aditya (13 tahun) adalah dua dari 132 korban yang meninggal dunia di Tragedi Kanjuruhan. Peristiwa itu terjadi selepas laga Arema vs Persebaya. Kepergian ayah dan anak tersebut meninggalkan duka bagi Lutfiati, istri Arifin sekaligus ibu dari Rifki. Duka mendalam juga dialami Rizal Putra Pratama (22 tahun), putra sulung di keluarga tersebut. Muhammad Arifin, menurut cerita dari Rizal, sebenarnya sudah lama tidak menonton langsung aksi Arema di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Pada masa mudanya, Arifin adalah Aremania yang rajin mendukung Tim Singo Edan bertanding, baik kandang maupun tandang. Kecintaannya terhadap Arema diturunkan kepada Rizal dan Rifki. Rizal tumbuh menjadi suporter fanatik tim kebanggaan kera Malang itu. Mereka hanya salah satu contoh kecil dari banyak cerita nahas keluarga lainnya yang jadi korban kerusuhan Kanjuruhan. Apa yang terjadi pada 1 Oktober 2022 menjadi duka bagi Rizal. "Mungkin saya tidak mau nonton Arema lagi. Cukup sampai di sini saja," ujar Rizal saat ditemui Bola.com. Itu menjadi sepenggal kisah yang hadir dalam liputan khusus Cover Story yang kami sajikan kali ini. Kisah lengkapnya dan cerita lainnya mulai dari suporter, pihak Arema FC, hingga Persebaya Surabaya dapat disimak dalam tayangan "Tragedi Kanjuruhan, Titik Nadir Sepak Bola Indonesia.". Konten-konten liputan khusus Cover Story Kanjuruhan lainnya bisa Sahabat Bola.com nikmati dengan mengklik tautan lain. Berbagai kisah humanis dan investigatif kami rangkum dan sajikan secara eksklusif untuk mengurai tragedi kemanusiaan seusai laga Arema FC Vs Persebaya yang menelan banyak korban jiwa.

  • Liga 1
  • Arema FC
  • Persebaya Surabaya
  • Tragedi Kanjuruhan
  • cover story kanjuruhan
  • Stadion Kanjuruhan
  • cover story bola.com
  • berita video
  • SportBites
  • liga 1 2022-2023
  • Kerusuhan Kanjuruhan
  • news00:00
    Kembali Menjadi Musafir, Mauricio Souza Sangat Rindu Persija Main di JIS Bersama Dukungan The Jakmania!
    Indonesia6 November 2025
  • news00:00
    Jelang Duel Panas Vs Arema, Mauricio Souza Bertekad Bawa 3 Poin untuk Persija!
    Indonesia6 November 2025
  • news01:19
    Mauricio Souza Ungkap Kondisi Ryo Matsumura dan Gustavo Almeida: Saya Tidak Tahu Kapan Dia Kembali
    Indonesia6 November 2025
  • news01:44
    Mauricio Souza Puji Zahaby Gholy, Sebut Bintang Muda Persija Punya Masa Depan Cerah di Timnas Indonesia U-17!
    Indonesia5 November 2025
  • news02:41
    Deretan Fakta Menarik usai Garuda Muda Takluk dari Zambia di Laga Pembuka Piala Dunia U-17 2025!
    Indonesia5 November 2025
  • news00:00
    Akibat Cedera Serius, Media Belanda Ungkap Karier Mees Hilgers: Berada di Luar Skenario!
    Indonesia4 November 2025
  • news01:11
    Nova Arianto Beberkan Alasan Garuda Muda Tetap Puasa Media Sosial di Piala Dunia U-17 2025
    Indonesia4 November 2025
  • news01:41
    Memiliki Kenangan Manis di Qatar, Nova Arianto Bidik Garuda Muda Lolos 32 Besar Piala Dunia U-17!
    Indonesia4 November 2025
  • news01:14
    Piala Dunia U-17 Bermain di Lapangan Latihan, Nova Arianto: Ekspektasi Saya Kami Bermain di Stadion
    Indonesia3 November 2025
  • news01:10
    Nova Arianto Minta Timnas Indonesia U-17 Tunjukkan Mental Juara di Piala Dunia 2025!
    Indonesia3 November 2025