:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/thumbnails/3525468/original/024849700_1627567560-ets2_hq_ETS23a2b11c09da638cd_640x360-00012.jpg)
VIDEO: Fenomena Embun Es Selimuti Kawasan Kaki Gunung Semeru
Suhu udara di kaki Gunung Semeru turun 4 derajat celcius, Selasa (27/7). Akibatnya, tanaman, dedaunan, dan tanah di sekitarnya diselimuti embun yang menempel membeku menjadi bunga es atau frost flowers.
Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Lumajang ini, memiliki ciri khas, terutama dari suhunya. Kawasan yang dihuni suku tengger ini sejak 2 hari terakhir mengalami penurunan suhu ekstrem.
Selasa lalu temperatur mencapai 4 derajat yang membuat embun di permukaan tanah membeku. Diduga embun es terjadi, karena turunnya suhu udara, akibat perubahan musim atau pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau.
Fenomena embun es ini terjadi hanya pada dini hari dan pagi hari. Embun es akan mencair saat siang hari. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, fenomena embun es atau frost ini terjadi di sejumlah titik di kawasan Gunung Semeru, mulai dari kawasan permukiman Ranu Pani, Ranu Regulo, hingga kawasan Ranu Kumbolo.
"Di tahun ini sudah 2 kali menurut informasi relawan yang berada di Ranu Pani, sekitar April sama Mei juga itu muncul frost, suhunya kalau waktu itu terjadi di Ranu Kumbolo minus, setelah itu ada hujan, setelah itu hilang lagi frost-nya, nah ini mulai 2 hari kemarin muncul lagi frost, cuma setelah kita lihat di sana, suhunya tidak sampai minus, antara 0 sampai 5 derajat, muncul frost, tadi pagi juga muncul, maka dari itu BPBD memberikan sosialisasi kepada warga di saat pandemi seperti saat ini, tolong lebih waspada untuk protokol kesehatan," terang Wawan Hadi Siswoyo, Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang.
Diperkirakan fenomena embun es terjadi hingga akhir bulan Juli. Petugas mengimbau warga untuk lebih waspada dalam menjaga kesehatan. Demikian seperti diberitakan pada Liputan6, (29/7/2021).
RingkasanVideo Terkait
-
19:59
Fokus : Fenomena Hujan Es di Tasikmalaya Kejutkan Warga
TV 8 jam yang lalu -
53:38
Fokus Pagi : Dramatis, Pegawai Warung Makan di Banyuwangi Terjebak Api
TV 9 jam yang lalu -
00:41
VIDEO: Hindari Razia, Pemotor Rusak Pembatas Jalur Bus Transjakarta
TV 9 jam yang lalu -
00:48
VIDEO: Demo Ojol di Makassar Ricuh, Sempat Adu Jotos dengan Pengguna Jalan
TV 10 jam yang lalu -
06:08
VIDEO: Diskusi: Kapolres Ngada Cabuli Anak-Anak, Kok Bisa Jadi Penegak Hukum?
TV 10 jam yang lalu -
01:10
VIDEO: Hujan Es Disertai Angin Kencang di Tasikmalaya Hebohkan Warga
TV 10 jam yang lalu -
02:09
VIDEO: Menhub: Gerbong Kereta Terbakar Bakal Diganti untuk Angkutan Lebaran
TV 10 jam yang lalu -
07:36
VIDEO: Cahaya dalam Sentuhan Al-Qur'an Braille
Inspirasi 12 jam yang lalu -
02:03
Kim SooHyun Beri Penjelasan Pekan Depan, Seo YeJi Muak Dikaitkan dengan Kim SooHyun
Hiburan 12 jam yang lalu -
02:31
VIDEO: Minyakita Bermasalah, Pedagang Cilacap Berhenti Jualan!
Nasional 13 jam yang lalu -
09:50
Pengakuan Fidya Kamalinda Tentang Kelakuan Orang Tuanya, Panggil Anjing Pakai Nama Cucu Sendiri!!!
Hiburan 14 jam yang lalu -
03:30
VIDEO: Modus Baru! LPG 3 Kg Disulap Jadi 12 Kg, Bareskrim Langsung Bertindak!
Nasional 14 jam yang lalu -
07:09
Pengakuan Fidya Kamalinda Tak Kuat Dengan Ortu, Tiba-Tiba Muncul Setelah Dikabarkan Hilang 10 Tahun
Hiburan 14 jam yang lalu -
02:23
Kota Besar Bakal Ubah Sampah Jadi Listrik, Tempuh Jarak Jauh Demi Tukar Uang
Nasional 15 jam yang lalu -
01:48
VIDEO: Atletico Madrid Rugi, Kontroversi Penalti Alvarez Buat Diego Simeone Geram
Olahraga 15 jam yang lalu